Kategori: Kegiatan Mahasiswa

  • Departemen Diklat DEMA Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah

    Departemen Diklat DEMA Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah

    (STIBA.ac.id) Majene –  Departemen Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) DEMA STIBA Makassar  menyelenggarakan Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah. Dalam acara yang berlangsung daring ini, panitia menghadirkan Ustaz Ir. Muhammad Musri sebagai narasumber.

    Tidak kurang dari 80 peserta yang terdiri dari mahasiswa STIBA Makassar menghadiri acara yang digelar pada Sabtu (06/03/21) tersebut.

    Dalam sambutannya, Ustaz Muhammad Ridwan S.Pd selaku pembina DEMA STIBA Makassar menjelaskan pentingnya diadakan pelatihan ini bagi pengemban dakwah.

    “Setelah kita mengetahui tata cara penyelenggaraan jenazah, kitalah yang harus tampil dalam setiap ada peluang (dakwah), karena di tengah-tengah masyarakat kita masih banyak hal yang tidak sesuai sunah dalam penyelenggaraan jenazah,” kata Ustaz Ridwan.

    Ustaz Muhammad Musri dalam pemamparan materinya terlebih dahulu menjelaskan hukum menyelenggaakan jenazah, yaitu fardu kifayah.

    “Apabila terjadi kematian di suatu tempat, maka wajib bagi orang Islam untuk mengurus jenazah tersebut. Jika tidak ada yang dapat mengurusnya maka seluruh masyarakat di tempat itu berdosa,” jelasnya.

    Ustaz Muhammad Musri yang juga merupakan Ketua Departemen Sosial DPP Wahdah Islamiyah itupun kemudian menjelaskan panjang lebar tentang kewajiban muslim terhadap jenazah yaitu memandikan, mengafani, menyalatkan dan menguburkan jenazahnya.

    Kegiatan ini diakhiri dengan tanya jawab bersama para peserta mengenai permasalahan-permasalahan yang sering dijumpai dalam penyelenggaraan jenazah.

    Reporter: Dandi Saputra

  • STIBA Makassar Utus 34 Mahasiswa KKN ke Lokasi Bencana Sulbar

    STIBA Makassar Utus 34 Mahasiswa KKN ke Lokasi Bencana Sulbar

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Kendati KKN STIBA Makassar tahun ini digelar secara daring karena pandemi Covid-19, STIBA tetap mengutus sebanyak 34 orang mahasiswa ke lokasi bencana Majene dan Mamuju. Langkah tersebut diambil mengingat kebutuhan dai di lokasi bencana yang sangat mendesak.

    Di Majene, sebanyak 24 mahasiswa disebar ke beberapa desa seperti Desa Salutahongan, Desa Lombang, Desa Lombang Timur, dan Desa Bambangan Kecamatan Malunda Kabupaten Majene. Dua desa di Kecamatan Ulumanda juga mendapat jatah mahasiswa yaitu Desa Kabiraan dan Desa Tandeallo. Sementara selebihnya mengisi pos-pos di Kabupaten Mamuju.

    Di samping 24 mahasiswa, tim KKN Kemanusiaan ini juga  menyertakan 10 orang mahasiswi. Sebanyak lima orang difokuskan membina di Desa Lombang dan lima lainnya secara bergiliran ditugaskan untuk mobile ke beberapa tempat.

    Tim KKN Kemanusiaan ini adalah program KKN khusus. Dilaksanakan sebagai bentuk tindak lanjut dari program kemanusian yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh Tim Mapala STIBA bekerja sama dengan Wahdah Islamiyah sebagai ormas yang menaungi institusi STIBA Makassar.

    Penempatan ke-34 mahasiswa ini diharapkan bisa memberikan sumbangsi terbaik, melakukan pembinaan selama masa tugas. Tim KKN ini sudah berada di lokasi tugas tiga hari sebelum dilepas resmi oleh pemerintah daerah setempat di Kantor Camat Malunda, Senin (01/03/2021). Tujuan keberangkatan tim lebih awal adalah untuk mulai mengenal lokasi tugas dan melakukan pendekatan awal kepada masyarakat.

    Dosen Pembimbing Lapangan KKN Kemanusian STIBA Makassar Ustaz Syandri Syaban, Lc., M.A. menyampaikan bahwa dalam sejarah STIBA, ini adalah KKN pertama yang diberi nama KKN Kemanusian. “Meskipun sebelumnya pada bencana Palu Sulawesi Tengah, sebagian mahasiswa juga dilibatkan sebagai relawan pembinaan dan trauma healing. Tapi untuk tema ini adalah kali pertama diberi nama dengan KKN Kemanusiaan,” ujar Ustaz Syandri.

    Bupati Mamuju, Camat Malunda dan Camat Ulumanda menyambut baik tim KKN yang akan bertugas selama sebulan penuh di beberapa titik di posko pengungsian dan desa tersebut.

  • Pascapelantikan Pengurus, Ikatan Alumni STIBA Makassar Adakan Musker I

    Pascapelantikan Pengurus, Ikatan Alumni STIBA Makassar Adakan Musker I

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (IKA STIBA) Makassar menggelar Musyawarah Kerja I secara daring melalui Zoom, Ahad (21/02/2020).

    Musker yang dilaksanakan pada pukul 08.00 hingga menjelang Ashar ini dibuka langsung oleh Ketua Ikatan Alumni STIBA Makassar Ustaz Chamdar Nur, Lc., S.H., S.Pd.I., M.Pd. serta diikuti oleh seluruh pengurus.

    Dalam musyawarah ini, seluruh departemen menyampaikan program kerja yang akan dijalankan dan dianggarkan untuk masa dua tahun yang akan datang.

    Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. selaku ketua STIBA dalam taujihatnya mengatakan bahwa keterlibatan para alumni dalam kepengurusan tersebut adalah bukti kepedulian terhadap umat dan secara khusus untuk STIBA Makassar.

    Ia berharap agar para pengurus memiliki sifat al-wafa’ (memenuhi janji), sebagai bentuk kesetiaan terhadap instansi STIBA Makassar serta program kerja yang yang telah disusun oleh pengurus IKA STIBA Makassar.  

    “Semoga STIBA dapat menunjukkan konstribusinya secara luas kepada masyarakat,” ujar Ustaz Ahmad.

    Penulis: Fiqih Zulfasri

  • Jadi Relawan, Mahasiswa STIBA Makassar Adakan Trauma Healing untuk Anak-Anak Penyintas Gempa Sulbar

    Jadi Relawan, Mahasiswa STIBA Makassar Adakan Trauma Healing untuk Anak-Anak Penyintas Gempa Sulbar

    (STIBA.ac.id) Mamuju –  Gempa yang melanda Sulawesi Barat khususnya daerah Mamuju dan sekitarnya menyisakan trauma pada anak-anak yang terdampak gempa bumi yang terjadi pada Jumat 15/01/2021 dini hari.

    “Tiga kali kurasakan gempa pertama itu pagi, keduanya itu siang-siang, yang paling kencang waktu malam kami masih tidur. Waktu gempa kencang kami langsung lari ke rumah paman yang ada di dekat gunung,” kata Ardiansyah (13) salah seorang anak Desa Tapandullu, Kec. Simboro kepada Mahyuddin Ali salah seorang mahasiswa STIBA Makassar yang menjadi relawan WIZ.

    “Adekku itu dibawa lari sama mamaku waktu gempa karena takut tsunami naik nanti,” tambahnya.

    Mahasiswa STIBA Makassar yang terlibat menjadi relawan Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) ditempatkan di Desa Tapandullu, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju. Di lokasi tersebut mereka melakukan trauma healing khususnya kepada anak-anak korban. Program-program yang dilakukan dengan konsep belajar sambil bermain agar lebih menyenangkan dan mengandung nilai-nilai pendidikan.

    “Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menghilangkan trauma anak-anak di sini, makanya kami usahakan setiap kegiatan yang kami lakukan dikemas dalam konsep ceria tanpa menghilangkan nilai-nilai pendidikan,” ujar Mahyuddin.

    “Selain melakukan trauma healing kita juga melakukan pendataan bagi pengungsi yang ada di desa tersebut dan juga melaksanakan program belajar mengaji untuk bapak-bapak, ibu-ibu dan pemuda,” pungkas Ketua Infokom Dema STIBA Makassar tersebut.

  • Berlangsung Sukses, Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an Resmi Ditutup

    Berlangsung Sukses, Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an Resmi Ditutup

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Penutupan Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an Jilid III berlangsung pada hari Ahad, 11 Jumadil Akhir 1442 H (24/01/2021). Kegiatan yang diadakan oleh UKM Raudhatul Huffaazh Putri STIBA Makassar ini telah terlaksana sejak 29 Jumadil Awal – 9 Jumadil Akhir 1442 H (13-23/01/2021) dengan mengusung tema “احفظ القرآن ترتقي أعلى الجنان”

                Tujuan diadakannya kegiatan Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an ini ialah meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan Al-Qur’an di tengah pandemi, memotivasi peserta akan pentingnya istikamah dengan al-Qur’an, sebagai sarana untuk memanfaatkan waktu libur dengan menghafal, murajaah, dan mentadabburi al-Qur’an, serta sebagai ajang silaturahim dengan muslimah internal dan eksternal.

                    Penutupan Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an Jilid III yang bertema “Siapa Saja yang Mendekati Al-Qur’an maka Akan Ditinggikan Derajatnya di Sisi Allah” ini dibawakan oleh Ustadz Imran Bukhari Ibrahim, Lc., M.H. Dalam materinya, Ustadz Imran Bukhari Ibrahim, Lc., M.H. mengatakan bahwa sangat banyak orang yang menghafalkan Al-Qur’an, akan tetapi sangat sedikit kita dapati dari mereka yang benar-benar memiliki niat yang lurus dan ikhlas.

    Karena kondisi dan keadaan yang saat ini tidak memungkinkan untuk berinteraksi secara langsung, kegiatan ini dilaksanakan secara online mulai dari pembukaan hingga penutupan daurah.

     Laporan Tim Humas Putri

  • UKM Asrama Putri Adakan Daurah 7 Hari Hafal Hadis Arba’in Nawawiyah

    UKM Asrama Putri Adakan Daurah 7 Hari Hafal Hadis Arba’in Nawawiyah

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Bidang Ibadah UKM Asrama Putri STIBA Makassar mengadakan Daurah 7 Hari Menghafal Hadis Al-Arba’in An-Nawawiyah. Kegiatan yang berlangsung pada 11-18 Jumadil Akhir 1442 H (15-22/01/2021) diadakan dalam rangka meningkatakan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala serta meningkatkan kecintaan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Di samping itu, dengan mengikuti daurah ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan pengertian serta pentingnya ilmu dirayah dan riwayah, bisa menghafal dan memahami hadis-hadis Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam, serta menjadikan hidup bersama sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

                    Dengan mengusung tema “كن شريفا بميراث النبوة” yang artinya “Jadilah Mulia dengan Warisan Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam” menghadirkan pensyarah yaitu Ustaz Muhammad Harsya Bachtiar, Lc., M.A. yang merupakan salah satu dosen STIBA Makassar dan Penulis Buku Belajar Islam Melalui 40 Hadis-Hadis Nawawi.

                    Untuk membangkitkan semangat para peserta, para panitia pelaksana Daurah 7 Hari Menghafal Hadis Al-Arba’in An-Nawawiyah menyuguhkan beberapa motivasi harian, salah satunya ialah perkataan Abu Darda’ Radhiyallahu ‘anhu yang mengatakan, “Seandainya saya mendapatkan satu ayat dari Al-Qur’an yang tidak saya pahami dan tidak ada seorang pun yang bias mengajarkannya kecuali orang yang berada di Barkul Ghamad (yang jaraknya 5 malam perjalanan dari Mekkah), niscaya aku akan menjumpainya”.

    Laporan: Tim Humas Putri

  • Tim Mapala STIBA Turut Mengawal Logistik Bantuan Korban Gempa Mamuju-Majene

    Tim Mapala STIBA Turut Mengawal Logistik Bantuan Korban Gempa Mamuju-Majene

    (STIBA.ac.id) Mamuju –  Tim Mapala STIBA Makassar bertolak ke lokasi bencana gempa bumi di Mamuju dan Majene, Ahad sore pukul 16:00 WITA dari Kota Makassar. Setelah berkoordinasi dengan Tim Gabungan dari Lembaga Kemahasiswaan Kampus STIBA Makassar, empat personil Mapala tersebut ikut dalam misi pengawalan bantuan yang terdiri dari satu truk kontainer logistik WIZ yang akan dikirimkan kepada korban bencana gempa.

    Dalam perjalanan tim dan truk logistik terhambat tanah bebatuan yang longsor akibat gempa susulan pada pagi hari, Senin (18/01) sekitar pukul 06:23 di Desa Onang Utara Kec. Tumbo Sendana Kabupaten Majene. Hingga sore hari pukul truk kontainer logistik belum bisa melewati bekas longsoran akibat bobot dari truk yang sangat mengkhawatirkan jika terjadi reruntuhan susulan.

    Setelah menunggu pembukaan akses jalan dengan menggunakan alat berat, pukul 18.00 akhirnya jalan tersebut kembali bisa dilalui. Pukul 21:36 WITA, truk logistik akhirnya sampai di Posko Wahdah Islamiyah Mamuju dengan selamat.

    Laporan: Azwar Malik

  • Daurah 10 Menghafal Al-Qur’an jilid VII Usung Tema Menggapai Kejayaan Islam dengan Al-Qur’an

    Daurah 10 Menghafal Al-Qur’an jilid VII Usung Tema Menggapai Kejayaan Islam dengan Al-Qur’an

    (STIBA.ac.id) Makassar – Sebagai bagian dari upaya menggapai kejayaan Islam, Biro Rumah Tangga Masjid (BRTM) Anas bin Malik kembali mengadakan Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an, Kamis 14 Januari 2021.

    Sebelumnya kegiatan tersebut rencanya dilakukan secara tatap muka di Masjid Anas bin Malik. Namun karena kasus Covid-19 yang kian meningkat, akhirnya kegiatan tersebut dilakukan secara daring.

    Diikuti oleh 42 peserta yang terdiri dari 40 mahasiswa STIBA dan dua orang dari kalangan masyarakat umum, kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Ketua STIBA Makassar, Ustaz Dr. H. Ahmad Hanafi, Lc., M.A.

    “Selamat buat Antum semua yang memiliki kesadaran untuk bergabung menjadi bagian dari saf ahlulqur’an. Tidak ada yang bisa membuat orang mendapatkan kemuliaan kecuali orang-orang yang dekat dan memiliki kedekatan dengan khusus dengan Al-Qur’an,” ujarnya.

    Mengangkat tema “Menggapai Kejayaan Islam dengan Al-Qur’an”, kegitan itu juga menghadirkan Ustaz Yassir Massi, Lc. sebagai pemateri diacara pembukaan.

    Ustaz Yassir menjelaskan pentingnya menjadikan sahabat sebagai panutan. Para sahabat terdahulu selalu mengisi waktu mereka dengan Al-Qur’an, dengan membaca dan mengkaji Al-Qur’an.

    ”Hal inilah panutan kita semua, bahwasanya tidak akan baik keadaan kita kecuali kita kembali kepada apa yang dilakukan umat terdahulu,” jelasnya.

    Ustaz Yassir juga menjelaskan bahwasanya salah satu  penyebab runtuhnya Islam ini adalah karena perpecahan. Sebagaimana yang terjadi di era Abbasiah yang muncul firqah-firqah yang saling mengafirkan.

    “Seandainya (mereka) kembali kepada Al-Qur’an, maka mereka tidak akan terpecah. Karena Al-Qur’an ini adalah faktor terbesar yang bisa mempersatukan kaum muslimin,” jelas Ustaz Yassir.

    Penulis: Dandi Saputra

  • Hari Kedua Banjir, Tim Mapala STIBA Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir

    Hari Kedua Banjir, Tim Mapala STIBA Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Memasuki hari kedua banjir yang melanda sebagian wilayah Kota Makassar, Senin (21/12/2020), sejumlah personil Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) STIBA Makassar masih berjibaku menyalurkan logistik kepada korban terdampak banjir.

    Banjir terparah menggenangi wilayah Perumnas Antang Blok 10 dan Blok 8. Dengan kedalaman air mencapai 1,5 meter dan arus yang cukup deras menyulitkan sebagian warga yang masih bertahan di rumah masing-masing. Sejumlah personil Mapala tampak melawan arus mengantarkan bantuan makanan ke rumah-rumah penduduk.

    Distribusi bantuan ke warga oleh tim Mapala ini berlangsung hingga malam hari.

    Tim masih membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin menyalurkan bantuannya kepada korban banjir melalui Mapala STIBA Makassar.

    Bantuan dapat diantar langsung ke Posko Mapala di Kampus STIBA Makassar atau transfer dana bantuan ke rekening:

    BNI Syariah

    No. Rek. 8888 4288 89

    An. Bapak Syandri QQ MAPALA STIBA

    ? Konfirmasi Transfer :

    0821 5011 3655

    Laporan: Azwar Malik

  • Departemen Dakwah Dema STIBA Gelar Webinar Peradaban Islam, Mengenal Warisan Ulama

    Departemen Dakwah Dema STIBA Gelar Webinar Peradaban Islam, Mengenal Warisan Ulama

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Departemen Dakwah Dema STIBA Makassar menggelar kegiatan Webinar Peradaban Islam, Ahad (20/12/2020). Kegiatan dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom. Pelaksana mengundang Ustaz Rahmat Badani, Lc., M.A. sebagai pemateri.

    Acara berlangsung dari pukul 09.00-12.00 WITA. Dimulai dengan sambutan dari ketua Dema STIBA Makassar, Seftha Sulaiman. Dalam sambutannya Sefta mengatakan, Dema akan senantiasa melaksanakan kajian secara tematik dan terbuka atas saran tema kajian.

    “Para jamaah yang mungkin ingin request berupa tema atau kajian yang ingin dilaksanakan, bisa disampaikan ke panitia,” ujar Seftha.

    Mengangkat tema ‘Mengenal Warisan Ulama’, acara itu dibuka langsung oleh kepala BAK, Ustaz Ahmad Amunir, Lc. Dalam sambutannya, Ustaz Ahmad Amunir menyampaikan pentingnya peran ulama yang mengarahkan dan membimbing umat kepada tegaknya peradaban Islam.

    “Ulama merupakan sosok yang sangat dibutuhkan untuk diambil ilmunya. Ulama dihormati dan dimuliakan arahannya. Tapi realitasnya ada kesedihan dalam diri kita. Yang mana selama ini ulama mulai ditinggalkan, tidak dihormati. Penghormatan kepada tokoh-tokoh dalam masalah dunia justru lebih besar dari pada terhadap ulama. Maka ini merupakan problematika yang harus kita jawab bersama,” jelasnya.

    Sebagai narasumber, Ustaz Rahmat Badani memulai materinya dengan menjelaskan secara rinci ulama yang patut dicontoh yaitu ulama rabbani. Mulai dari sifat, keutamaan, peran, hingga warisan ulama rabbani.

    “Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barang siapa yang mengambilnya, maka dia telah memperoleh keberuntungan yang banyak.” (HR. Abu Dawud & Tirmidzi).

    “Begitu pula dengan para ulama, para ulama juga tidak mewariskan apa-apa kecuali ilmu yang telah mereka ambil dari Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam,” jelas Ustaz Rahmat.

    Sebelum sesi tanya jawab, di akhir penyampaiannya Ustaz Rahmat menjelaskan cara-cara menjaga warisan ulama, yaitu belajar ilmu syariat, belajar ilmu dengan bahasa Arab, mengikuti manhaj ulama dalam menuntut ilmu, mengamalkan ilmu, mendakwahkannya dan mengulang-ulang pelajaran.

    Penulis: Dandi Saputra