Kategori: Kegiatan Mahasiswa

  • Pemuda Agen Perubahan, Pesan Semangat dari Tarbiah Gabungan Mahasiswa STIBA Makassar

    Pemuda Agen Perubahan, Pesan Semangat dari Tarbiah Gabungan Mahasiswa STIBA Makassar

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Memanfaatkan masa libur mahasiswa, Pusat Pembinaan Karakter 5M dan Kepesantrenan STIBA Makassar menggelar Tarbiah Gabungan Marhalah Ta’rifiyah dan Takwiniyah secara daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan yang mengusung tema “Mendulang Emas Pahala di Tambang Hari Libur” dan “Pemuda: Unsur Perubahan dan Perbaikan Umat”, tidak hanya menguatkan tali silaturahmi, tetapi juga menjadi kanal motivasi bagi mahasiswa di masa liburan.

    Ustaz Sirajuddin Qasim, Lc., M.H., selaku Kepala Bagian Pusat Pembinaan Karakter 5M dan Kepesantrenan, sekaligus menjadi narasumber utama dalam acara ini. Ia membagikan wawasan mengenai pentingnya memanfaatkan liburan semester untuk berbakti kepada orang tua, berdakwah, dan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Ustaz Sirajuddin juga mengingatkan akan nilai luhur perjuangan orang tua dan keutamaan berbakti kepada mereka.

    Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Pusat Pembinaan Karakter dan Kepesantrenan Ustaz Muh. Taufan Djafri, Lc., M.H.I., memaparkan peran vital mahasiswa sebagai pemuda dalam menjadi agen perubahan dan perbaikan di tengah-tengah umat. Ia mengajak para mahasiswa untuk mengoptimalkan potensi dan semangat muda mereka sebagai kekuatan yang dapat berkontribusi positif bagi umat dan bangsa.

    Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 24 Jumadil Akhir 1445 H (06/01/2024) dan berlanjut pada 13 Januari 2024, berhasil menarik perhatian 170 peserta Marhalah Ta’rifiyah dan 90 peserta Marhalah Takwiniyah. Melalui program ini, Bagian Pembinaan Karakter berharap agar mahasiswa mengisi liburan mereka dengan aktivitas positif yang membawa berkah dan pahala.

    Laporan oleh: Muhammad Abrar Munir

  • Penting bagi Mahasiswa Penuntut Ilmu Syar’i, Dema STIBA Makassar Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah

    Penting bagi Mahasiswa Penuntut Ilmu Syar’i, Dema STIBA Makassar Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah

    (STIBA.ac.id) Makassar – Kemampuan mengurus jenazah merupakan salah satu keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap muslim, termasuk mahasiswa STIBA Makassar. Hal ini karena mengurus jenazah merupakan salah satu ibadah yang hukumnya fardu ain dan merupakan kebutuhan yang vital dalam masyarakat kita.
    Merespons kebutuhan ini, Departemen Diklat Dema STIBA Makassar mengadakan Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah pada hari Jumat, 13 Oktober 2023 dan dihadiri lebih dari 40 peserta. Pelatihan ini direncanakan untuk diadakan secara rutin setiap tahun untuk terus meningkatkan dan memperbaiki kemampuan mahasiswa dalam mengurus jenazah.

    Pemateri yang dihadirkan pada kegiatan ini adalah Ustaz Abdullah bin Ubaidillah, alumni Markaz Dakwah Ma’had Al-Birr tahun 2010. Selain itu, ia juga adalah seorang pembimbing dalam pelatihan-pelatihan penyelenggaraan jenazah di DPD Wahdah Islamiyah Makassar.

    Pada pelatihan ini, peserta diajarkan tentang tata cara memandikan, membungkus, dan menyalati jenazah secara lengkap dan benar. Peserta juga diajarkan tentang hal-hal teknis dalam mengurus jenazah mulai dari meninggalnya seseorang hingga perhatian terhadap persoalan kebersihan, termasuk bagaiamana menyiapkan pembungkus, kain kafan, dan menyalati jenazah.

    “Di antara dua hasil yang harus dikembangkan oleh mahasiswa STIBA Makassar adalah kemampuan menjadi praktisi dan pendidik,” ungkap Ustaz Ridwan dalam kata sambutannya di awal acara. Kegiatan ini berlangsung selama tiga jam dan diadakan di lantai 2 Masjid Kampus STIBA Makassar.

    Reporter: Abi Sarwan

  • Wahdah Islamiyah Utus 261 Alumni STIBA Makassar ke Berbagai Pelosok Negeri

    Wahdah Islamiyah Utus 261 Alumni STIBA Makassar ke Berbagai Pelosok Negeri

    (STIBA.ac.id) Makassar –   Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah menggelar Tabligh Akbar dengan tema “Dakwah Jalan Kemuliaan Umat dan Bangsa.” Acara ini diadakan secara langsung di Masjid Anas bin Malik serta disiarkan melalui platform Zoom Meeting dan Wahdah TV serta STIBA TV di YouTube.

    Puncak acara ini adalah momen pelepasan 261 alumni STIBA Makassar, Tadribud Du’at, dan dai dan daiyah Wahdah Islamiyah lainnya, yang siap menjalankan tugas suci dakwah di berbagai pelosok negeri.

    Ustaz Syaibani Mujiono, S.Sy., M.Si., Sekretaris Jenderal DPP Wahdah Islamiyah menyampaikan bahwa para dai dan daiyah yang dikirim tahun ini memiliki tujuan mulia: memberikan pencerahan dan mengajarkan Al-Qur’an di berbagai penjuru negeri.

    “Alhamdulillah tahun ini kita akan mengutus dai dan daiyah kita ke penjuru negeri yang STIBA Makkassar angkatan ke-18, Tadribut Du’at yang diangkatan ke-20, dan Tadribut Daiyah di angkatan ke-11, sudah lebih dari 1000 alumni yang sudah menyebar di seluruh negeri. Tentu sebuah kesyukuran kepada Allah, dai-dai kita setiap tahun bisa kita sebarkan ke pelosok nusantara, yang tentunya membawa misi dakwah kita untuk mengajarkan Al-Qur’an dan memberikan pencerahan di tengah-tengah umat kita,” katanya saat memberikan sambutan, Ahad (27 Agustus 2023).

    Ustaz Syaibani juga tak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan pengiriman para dai dan daiyah ini.

    “Kami dari  Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah mengucapkan banyak terima kasih, kepada semua pihak yang terus aktif berkontribusi dan membantu seluruh kegiatan Wahdah Islamiyah, yang secara khusus pengiriman Dai yang sampai hari ini telah banyak kita rasakan manfaatnya, dengan pelaksanaan dakwahnya ditempat tugas masing-masing. Semoga Allah membalas segala kebaikan dan kontribusi yang telah kita kerjakan,” terangnya.

    Ustaz Syaibani berharap bahwa para dai yang dilepas hari ini dapat menjalankan tugas dengan baik dan diberikan kekuatan oleh Allah untuk terus memberikan manfaat kepada umat.

    “Semoga dai-dai kita yang dilepas hari ini bisa bertugas dengan baik, mudah-mudahan diberikan kekuatan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk terus bisa bertugas dalam memberi manfaat bagi umat,” tambahnya.

    Pemimpin Umum Wahdah Islamiyah, Dr. K.H. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., M.A. dalam pidatonya, memberikan pesan khusus kepada para dai dan daiyah alumni STIBA Makassar, Tadrib Ad-Du’at, serta yang akan ditempatkan di berbagai penjuru negeri, mulai dari Papua, NTT, Sulawesi, Sumatera hingga Aceh dan Kalimantan. Ia mengingatkan mereka untuk menjadi solusi dan sumber inspirasi bagi umat, dengan tujuan memperkuat kesatuan umat Islam dan seluruh umat manusia, sesuai dengan ajaran Islam yang mulia.

    “Dakwah akan selalu menjadi pilihan utama dan yang terpenting di dalam penegakan Islam. Dakwah itulah tulang punggung Islam. Kalau dakwah jalan, Islam akan tegak. Dakwah adalah jalan kemuliaan umat dan bangsa. Sangat jelas, dari seluruh upaya kita untuk membangun bangsa dan negara ini, membangun umat kita, dakwah adalah salah satu jalan utamanya,” ujarnya.

    Ustaz Zaitun Rasmin juga mengajak kaum Muslimin untuk turut serta dalam memelihara kemuliaan umat dan bangsa ini melalui dukungan finansial bagi dakwah. Ia menegaskan, “Dalam kesempatan hari yang berbahagia ini, kita mengahadiri pelepasan para dai dan daiyah, mereka yang merupakan para pewaris nabi, pelanjut-pelanjut tugas nabi dan rasul. Mari kita bertekad memberikan dukungan kepada mereka, agar tugas mereka sukses, agar cita-cita perjuangan kita dapat terwujud sebagai mana harapan kita selama ini. Bagi mereka yang memberi dukungan kepada para pejuang ini, sesungguhnya mereka juga adalah pejuang. ‘siapa yang menyiapkan seorang pejuang, maka dia juga adalah pejuang’,” tegasnya.

    Kaum Muslimin, mari menjadi generasi yang menjaga kemuliaan umat dan bangsa dengan menyisihkan sebagian harta kita untuk dakwah. Dengan memberikan donasi melalui tautan berikut ini https://donasi.wiz.or.id/tdn kita telah turut serta dalam perjuangan dakwah untuk seluruh penjuru nusantara yang diberkahi.

    Laporan: Pusmedikom DPP Wahdah Islamiyah

  • Ustaz Taufan kepada Pengurus Lembaga Kemahasiswaan: Ingin Organisasi Berkembang, Kualitas Pengurus Jadi Syarat Utama

    Ustaz Taufan kepada Pengurus Lembaga Kemahasiswaan: Ingin Organisasi Berkembang, Kualitas Pengurus Jadi Syarat Utama

    (STIBA.ac.id) Makassar – Kualitas seorang pengurus adalah syarat utama agar organisasi dapat berkembang, maju, dan kuat. Hal itu dikemukakan oleh Ustaz Muhammad Taufan Djafri, Lc., M.H.I. dalam pembukaan Upgrading Pengurus Lembaga Kemahasiswaan STIBA Makassar.

    “Ketika kita berbicara tentang kualitas, maka tidak ada jalan kecuali profesional dalam pekerjaan. Mulai dari pemikiran dan kerja yang diformulasikan dalam bentuk kegiatan, baik dalam bentuk jangka pendek ataupun dalam jangan panjang,” paparnya.

    Di hadapan peserta yang berada di Gedung Asrama Zaid bin Tsabit, ia juga menasihatkan bahwa tujuan besar mahasiswa terlibat dalam organisasi adalah untuk dakwah di jalan Allah dan itulah sebesar-besar tujuan. Tidak ada semangat besar kalau tidak ada tujuan besar, dan tidak ada kerja besar kalau tidak ada tujuan besar.

    Dalam kegiatan ini panitia menghadirkan dua pemateri yang berbeda. Pemateri pertama dibawakan oleh Ustaz Muhammad Ridwan, S.Pd. dengan judul materi “Manajemen Organisasi.” Ia menyebutkan pentingnya manajemen dalam organisasi utamanya agar bisa beradaptasi dengan kondisi apapun. Juga agar dapat menjadi bekal saat diutus ke sebuah daerah untuk berdakwah.

    Materi kedua berjudul “Urgensi Amanah” dibawakan oleh Ustaz Agus Miranto, S.H. Ia menyampaikan nasihat tentang pentingnya amanah, serta bagi yang diberikan amanah haruslah secara paripurna, dan harus memiliki prinsip juga sikap yang amanah.

    Kegiatan Upgrading ini dilaksanakan Dewan Eksekutif Mahasiswa STIBA Makassar yang berlangsung pada hari Sabtu, 4 Rajab 1443 H/ 5 Februari 2022. Kegiatan ini mengusung tema ترقية مهارة المسؤولين لتحقيق الرؤية والرسالة (Peningkatan Kualitas Pengurus demi Tercapainya Visi dan Misi Lembaga).

    Reporter: Ilham Maulana

  • Menyambut Semester Baru, DEMA STIBA Laksanakan Musyawarah Awal Semester

    Menyambut Semester Baru, DEMA STIBA Laksanakan Musyawarah Awal Semester

    (STIBA.ac.id) Makassar – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STIBA Makassar periode 1443-1444 H/ 2021-2022 M melaksanakan Musyawarah Awal Semester (MASTER), pada Jumat 4 Februari 2022.

    Kegiatan ini merupakan evaluasi dan laporan pertanggungjawaban program kerja selama satu semester yang lalu, serta proses urun rembuk untuk menentukan dan merumuskan agenda serta program kerja selama satu semester ke depan. Para peserta MASTER yang juga merupakan pengurus DEMA aktif berdiskusi serta bertukar pikiran terkait program kerja yang dirancang oleh setiap departemen.

    Musyawarah kerja ini dihadiri oleh seluruh pengurus DEMA. Turut hadir Kepala Bagian Kegiatan Kemahasiswaan (BKK) STIBA Makassar selaku undangan sekaligus pembuka kegiatan, Ustaz Ahmad Amunir, Lc.

    Dalam sambutannya, Ustaz Ahmad Amunir menyampaikan tentang evaluasi kinerja selama satu semester yang lalu dan juga berpesan tentang pentingnya menjadi pribadi yang menjadi contoh bagi mahasiswa yang lain.

    “Dalam musyawarah kali ini, mari muhasabah diri, evaluasi diri kita masing-masing. Diharapkan dari evaluasi tersebut akan menjadi landasan kita ke depannya, dan motivasi agar kita menjadi manusia yang terbaik dengan cara memberikan manfaat kepada orang lain, terlebih khusus kepada mahasiswa seluruhnya. Lalu kemudian tak lupa menjadi kudwah untuk mereka,” ujar beliau.

    Kegiatan ini dilaksanakan sejak siang hingga pukul 23.00 Wita. (Salahuddin)

  • Rombongan Mahasiswa STIBA Makassar Kunjungi Kementerian Perdagangan RI

    Rombongan Mahasiswa STIBA Makassar Kunjungi Kementerian Perdagangan RI

    (STIBA.ac.id) Jakarta – Kementerian Perdagangan Republik Indonesia menjadi salah satu tujuan dari kunjungan peserta Study Tour FGTS SEASON III. Dalam kunjungan tersebut peserta menerima Kuliah Umum dengan tema “Perdagangan Global, dan Tantangan untuk Indonesia”, Senin (17/01/2022).

    Seluruh peserta study tour disambut hangat oleh Ibu Sry Hariati, salah satu Direktorat Jenderal dari Kepala Biro Hukum Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Dalam sambutannya, Sry Harianti mengatakan,

    “Ada tiga tantangan yang kita hadapi, yaitu ketidakpastian ekonomi dunia, volatilitas harga, dan perubahan perilaku konsumen dunia,” ucapnya saat membawakan materi.

    Kunjungan tersebut dihadiri juga oleh Bapak Willy dari Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Bagian Hukum Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

    “Kami memiliki rencana kerja strategis 2022, yaitu: ketersediaan bahan pokok dan penanganan hambatan perdagangan,” pungkas Willy.

    Sa’ad Jamaluddin sebagai salah satu perwakilan dari Mahasiswa STIBA Makassar mengatakan,

    “Kita sebagai mahasiswa perlu menjadi seseorang yang memberikan kontribusi terhadap masyarakat bagaimana pun bentuknya,” ungkap Sa’ad.

    Tujuan dari kunjungan tersebut agar mahasiswa tidak hanya berkembang dari sisi intelektual, tapi juga dari sisi finansial.

    Laporan: Muh. Ali

  • BKK Adakan Daurah Kenaikan Marhalah

    BKK Adakan Daurah Kenaikan Marhalah

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Bagian Kegiatan Kemahasiswaan mengadakan Daurah Takwiniyah di Masjid Anas bin Malik, Sabtu (13/11/2021). Para peserta daurah adalah mahasiswa yang dinyatakan lulus Ikhtibar Tarqiyah al-Marhalah (Ujian Kenaikan Tingkat) Takwiniyah l yang dilaksanakan dua hari sebelumnya.

    Daurah dibuka dengan taujihat dari Kepala BKK STIBA Makassar Ustaz Ahmad Amunir, Lc. Ia menerangkan secara singkat tentang kurikulum tarbiah islamiah dan tujuan dari marhalah Takwin itu sendiri.

    ”Setelah melalui masa tertentu berada pada marhalah Ta’rif, maka akan naik ke marhalah selanjutnya yaitu marhalah Takwin.  Jadi setelah memperbaiki diri kita pada marhalah Ta’rif maka di marhalah Takwin ini kita dituntut untuk memperbaiki diri orang lain,” imbuhnya.

    ”Menjadi muslih, orang-orang yang tidak hanya saleh terhadap dirinya saja, akan tetapi juga menyalehkan orang lain, berdakwah, dan kemudian menjadi murabbi  pada marhalah Takwin ini,” tambahnya.

    Ustaz Ahmad Amunir juga mengharapkan kepada seluruh peserta daurah untuk mengikuti kegiatan ini  dengan baik.

    Reporter:  Salahuddin

  • Tumbuhkan Semangat Literasi Mahasiswa, BKK STIBA Adakan Lomba Menulis Esai Islami

    Tumbuhkan Semangat Literasi Mahasiswa, BKK STIBA Adakan Lomba Menulis Esai Islami

    (STIBA.ac.id) Makassar – STIBA Makassar untuk pertama kalinya mengadakan Lomba Menulis Esai Islami bertajuk “Adab dan Akhlak Penuntut Ilmu”. Perlombaan ini dikhususkan untuk mahasiswa dan mahasiswi STIBA Makassar dan berlangsung sejak 5 Oktober hingga 1 November 2021 M. Terhitung ada 71 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.

    Lomba Menulis Esai tersebut diselenggarakan oleh Bagian Kegiatan Kemahasiswaan (BKK) STIBA Makassar dengan menyediakan total hadiah Rp3.600.000,- untuk enam orang pemenang baik dari mahasiswa maupun mahasiswi STIBA.

    “Di antara tujuan dari kegiatan ini agar menumbuhkan semangat literasi mahasiswa dalam hal menulis, menemukan potensi mahasiswa yang memiliki semangat dan kemampuan menulis yang baik, serta menerbitkan buku antologi Esai Islami Mahasiswa STIBA Makassar,” ujar Muh. Ridwan, S.T. selaku ketua pelaksana kegiatan tersebut.

    Setelah persaingan yang cukup ketat, dewan juri memutuskan nama-nama pemenang pada perlombaan tersebut sebagai berikut:

    Kategori Putra
    Juara 1 : Muhammad Ridwan
    (Nim: 207433232)
    Juara 2 : Pikhy Ardiansyah
    (Nim: 1974233007)
    Juara 3 : Khoirul Anwar
    (Nim: 1974233233)

    Kategori Putri
    Juara 1 : Awanis Shamimi
    (Nim: 2174233143)
    Juara 2 : Khoirun Nisa
    (Nim: 2074233170)
    Juara 3 : Siti Sa’dianti
    (Nim : 181012389)

  • Perasaan Haru Warnai Perpisahan di STIBA, Ini Pesan-Pesan Ustaz Yusran

    Perasaan Haru Warnai Perpisahan di STIBA, Ini Pesan-Pesan Ustaz Yusran

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Penyebaran virus Covid-19 yang kian merebak, memaksa pimpinan STIBA Makassar untuk bertindak cepat menghentikan perkuliahan tatap muka di kampus. Mahasiswa dibolehkan pulang kampung, sementara perkuliahan akan dilakukan secara daring atau metode lain yang disepakati.

    Makassar sendiri belum mengomfirmasi ada warganya yang terinfeksi virus yang telah merenggut nyawa ribuan orang ini. Hal ini juga menjadi alasan STIBA tidak menghalangi mahasiswanya yang akan kembali ke daerahnya masing-masing, kecuali daerah yang telah dinyatakan terpapar virus Covid-19.

    Keputusan penghentian sementara perkuliahan secara tatap muka ini disampaikan secara resmi oleh Ketua STIBA Makassar Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. dalam Liqo Maftuh (Pertemuan Terbuka) dengan seluruh mahasiswa, dosen, dan pengelola di Masjid Anas bin Malik, Senin (16/03/2020).

     Di akhir Liqo’ Maftuh, Ketua Senat STIBA Makassar Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. menyampaikan tausiah kepada seluruh civitas akademika. Ia mengatakan bahwa selama dua pekan ke depan warga kampus STIBA akan mengalami hal yang berbeda. Namun sebagai hamba Allah apalagi yang berpaham ahlussunnah waljamaah, tentu akan menggabungkan antara tawakkal dan ikhtiar.

    Ustaz Yusran mengutip firman Allah, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11).

    “Jadi dua pekan itu bukan masa penantian kita, tapi usaha untuk melakukan perubahan,” ungkap Ustaz Yusran.

    Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah itu mengajak segenap warga kampus agar memanfaatkan hari-hari selama dua pekan itu untuk mengubah diri dengan sebaik-baiknya. Sebab, kata Ustaz Yusran,

    “Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu”. (QS. Al-Anfal: 70).

    Ustaz Yusran mengimbau agar menghindari menyebarkan informasi-informasi yang tidak jelas kebenarannya. Lebih banyak menyebarkan video-video pencerahan, dan postingan yang jelas seperti dari sunah dan kalamullah.

    Hal selanjutnya yang juga disampaikan mantan ketua STIBA dua periode tersebut adalah untuk tidak berharap pada orang lain, kendati perubahan harus dilakukan secara kolektif.

    “Kitalah para penuntut ilmu syari yang paling bertanggung jawab untuk mengubah keadaan. Jangan ikut lalai dengan kondisi sekarang ini,” tegasnya sambil mengutip ayat Alquran,

    “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun,” (QS. Al-Anfal: 33)

    “Mudah-mudahan kita bisa jadi generasi penyelamat umat ini. Masih ada kaum yang mau bertobat dan beristigfar kepada-Nya. Semoga dengan itu kita bisa menyelamatkan umat ini sebagaimana firman Allah,

    “Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Hud: 117).

    Karena itu Ustaz Yusran menasihatkan kepada seluruh hadirin untuk memperbanyak doa sembari terus melakukan perbaikan. Dengan itu diharapkan bala dicabut oleh Allah. Namun ia juga mengimbau agar hadirin tetap berprasangka baik pada Allah bahwa Ia pasti menetapkan yang terbaik untuk hamba-Nya.

    Pesan terakhir yang disampaikan oleh ketua senat adalah seperti pesan para ulama, bahwa bisa jadi musibah yang terjadi karena ada hak-hak sesama muslim yang tidak dipenuhi.

    “Boleh jadi ada hak-hak saudara kita yang tertindas yang belum kita tunaikan. Sejak lama mereka dibantai dan mungkin kita belum menunaikan hak mereka walaupun hanya sekadar doa. Hari ini banyak yang wafat karena Corona tapi jumlahnya tidak seberapa jika dibanding saudara-saudara kita yang terbantai di Rohingya, Uighur, India, dan di tempat-tempat lain,” ujarnya terbata-bata menahan tangis haru.

    Mereka wafat bukan karena virus yang merupakan tentara-tentara Allah, tapi terbantai karena  kejahatan kemanusiaan yang didiamkan oleh dunia. Sayang jika kita juga termasuk di antara mereka yang mendiamkan kezaliman ini.

    “Mudah-mudahan ini mengingatkan kita bahwa  di sana ada saudara-saudara kita yang mungkin berdoa kepada Allah. Itu adalah doa-doa orang terzalimi yang akan diijabah oleh Allah. Lalu kita mungkin termasuk bagian yang menzalimi mereka secara tidak langsung,” tutur Ustaz Yusran mengingatkan.

    Karena itu, menurut Ustaz Yusran, salah satu langkah untuk mengadakan perubahan adalah dengan menunaikan hak-hak Allah dan juga hak saudara-saudara kita. Semoga dengan itu Allah jauhkan kita dari wabah ini.

  • Pasca Penarikan, 79 Mahasiswa KKN STIBA Tinggalkan Kecamatan Parigi

    Pasca Penarikan, 79 Mahasiswa KKN STIBA Tinggalkan Kecamatan Parigi

    (STIBA.ac.id) Gowa –  Acara penarikan mahasiswa KKN STIBA Makassar di Kecamatan Parigi terselenggara Senin, (24/02/2020). Acara ini berlangsung di kantor kecamatan dan dihadiri 79 mahasiswa KKN beserta dosen-dosen pendamping lapangan, sekretaris camat dan jajarannya, serta tokoh masyarakat dan warga.

    Sekretaris Kecamatan Parigi Abdurrahman, S.S.T.P. mewakili masyarakat dan aparatur kecamatan mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN atas perjuangannya memberikan yang terbaik untuk kecamatan. Ia mengibaratkan mahasiswa KKN STIBA seperti magnet yang mendatangkan keberkahan untuk kecamatan dan masyarakat-masyarakatnya.

    “Keberadaan mahasiswa KKN, semoga mendatangkan keberkahan untuk desa. Pemerintah dan masyarakat sangat berterima kasih atas hal itu,” tuturnya.

    Ia berharap penarikan hari itu bukan akhir kerja sama yang sudah dibangun, “Jadikan Parigi ini sebagai kampung kedua yang setiap waktu harus mahasiswa STIBA kunjungi,” lanjutnya lagi.

    Selaku perwakilan dari pihak STIBA, Kepala Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum STIBA Makassar Ustaz Saifullah Anshar memohon maaf atas kekurangan-kekurangan dari mahasiswa KKN-nya,

    “Kami memohon maaf atas setiap kekurangan dari mahasiswa selama ber-KKN di sini sekaligus berterima kasih kepada masyarakat dan aparatur kecamatan atas penyambutan luar biasa untuk mahasiswa STIBA Makassar,” kata Ustaz Saifullah Anshar.

    Acara penarikan di akhiri dengan seremoni pemberian cendera mata dari STIBA Makassar oleh Kepala Pusat Penjaminan Mutu STIBA Makassar Ustaz Hendra Wijaya, Lc., M.H. untuk Kecamatan Parigi secara umum.

    Sedih dan bahagia menyelimuti rangkaian acara tersebut. Betapa tidak, kebersamaan selama 40 hari lebih telah meninggalkan banyak kenangan bagi mahasiswa KKN dan warga Parigi. Bahkan Ardiansyah salah seorang murid Madrasah Aliyah Sicini, ikut mengantar mahasiswa KKN hingga ke Kampus STIBA Makassar.

    Banyak ungkapan kesedihan sekaligus kegalauan warga ketika membayangkan tak ada lagi yang akan membimbing mereka belajar agama, belajar mengaji, dan lainnya.

    “Masyarakat sini sangat haus akan ilmu agama, semoga ada dai yang bisa diutus ke sini. Kami juga berharap semoga bisa didirikan sarana pembelajaran minimal pesantren,” tutur Maming, warga Desa Sicini.

    Kepala P2M STIBA Makassar Ustaz Hendra Wijaya bersama Sekretaris Camat Parigi Abdurrahman

    Reporter: Fahmi