(STIBA.ac.id) Makassar – Bidang Akademik Putri STIBA Makassar menyelenggarakan Workshop Dosen Kreatif, Jumat, 05 Rajab 1444 H (27/01/2023). Acara bertema Dosenku Keren, Profesional, dan Menyenangkan tersebut diikuti oleh 56 dosen putri STIBA Makassar.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang sama pada kegiatan pelatihan RPS dan microteaching yang diadakan oleh bagian akademik putri sebelumnya, yaitu Dr. St. Syamsudduha, M.Pd.
Ia menyampaikan teknik-teknik untuk menjadi dosen yang keren, profesional, dan menyenangkan. Mulai dari paradigma yang dipakai dalam pembelajaran, hingga cara mengidentifikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran yang aktif. Narasumber juga memberikan contoh model-model pembelajaran yang dapat diterapkan sehingga mata kuliah apapun dapat dibawakan dengan cara menyenangkan dan tidak monoton.
Sebuah video pembelajaran juga ditampilkan untuk diidentifikasi kemudian peserta mempresentasikan atau mengemukakan pendapatnya terkait interaksi dosen, mahasiswa, dan sumber belajar pada video tersebut.
Antusias peserta semakin terlihat ketika pemateri membuka sesi berbagi pengalaman. Beberapa dosen terbuka menceritakan pengalaman dalam menyiapkan pembelajaran dan model atau metode apa yang paling sering digunakan. Terakhir, pemateri mengarahkan dua peserta untuk melakukan praktik mengajar sesuai dengan teori yang telah disampaikan sebelumnya di hadapan peserta lain. Sebagian yang lain berperan sebagai pengamat yang me-review penampilan tersebut, termasuk juga pemateri.
Beberapa dosen memberikan testimoni setelah kegiatan berlangsung. Mereka mengaku bahwa kegiatan ini sangat menyenangkan, mendapat banyak ilmu, pengalaman, inspirasi dan motivasi untuk menjadi dosen kreatif dan profesional.
(STIBA.ac.id) Makassar – Kuliah Perdana kali ini menghadirkan Sekretaris Senat STIBA Makassar, Ustaz Muhammad Ikhsan Zainuddin, Lc., M.Si., Ph.D. sebagai narasumber. Dalam pemaparannya, Ustaz Ikhsan memulai dengan menyebutkan kisah Abu Darda radhiyallahu ‘anhu yang didatangi oleh seorang pria dari negeri yang jauh untuk belajar satu hadis. Hadis yang dibacakan Abu Darda kepadanya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
من سلك طريقًا يلتمسُ فيه علمًا، سهَّل اللهُ له طريقًا إلى الجنَّةِ
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka akan Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Abu Dawud).
Ustaz Ikhsan menjelaskan makna ilmu dalam hadis ini ialah ilmu yang membuat seorang hamba semakin mengenal Allah, rasul-Nya, dan syariat-Nya. Ilmu inilah yang jika dituntut maka akan memudahkan penuntutnya masuk surga.
“Jalan ilmu jalan perjuangan, tapi apa artinya perjuangan tanpa ada surga di pengujungnya. Maka seandainya tidak ada dalil lain yang menjelaskan keutamaan menuntut ilmu selain hadis ini maka itu sudah cukup untuk kita bersabar meniti jalan ini,” jelas Ustaz Ikhsan.
Menurut dosen STIBA Makassar ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadis tersebut mengatakan bahwa keutamaan akan diberikan ketika orang itu mulai menuntut ilmu, bukan ketika telah menjadi ulama besar.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan ‘begitu kalian menempuh jalan ini’, beliau tidak mempersyaratkan bahwa Anda harus jadi ulama besar, harus menamatkan kitab ini kitab itu dulu, tapi begitu Anda menempuh jalan ini, maka Allah mudahkan jalan Anda menuju surga,” urainya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Rasulullah menuntun para pejuang untuk meletakkan surga sebagai tujuan akhirnya.
“Dan inilah indahnya kita bertransaksi dengan Allah. Allah tidak melihat ending-nya, apakah kita mumtaz atau tidak, tapi Allah melihat usaha kita, mujahadah kita,” pungkasnya.
Kuliah Perdana di setiap awal semester menjadi ajang untuk memberi motivasi belajar kepada para mahasiswa. Hal ini penting untuk kembali menguatkan tekad mereka mengikuti perkuliahan dan proses pembinaan selama satu semester ke depan.
(STIBA.ac.id) Makassar – Jalan Ilmu, Jalan Pejuang Surga menjadi tema Kuliah Perdana STIBA Makassar Semester Genap TA. 1444 H/2022—2023 M. Acara yang digelar di Masjid Anas bin Malik tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua Senat STIBA Makassar Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D.
Dalam sambutannya, Ustaz Yusran mengingatkan mahasiswa tentang mabda’ (titik start) dan muntaha (finis) mereka.
“Kita harus sadar bahwa kita adalah pejuang yang sementara berjalan. Ada mabda’ dan muntaha kita. Orang berjalan yang tidak tahu bagaimana memulai maka dia akan salah orientasi. Dan orang yang tidak tahu sampai kapan dan ke mana tujuannya maka dia akan terus berkeliling dan tersesat dalam perjalanannya. Kita adalah thalibul ilmi yang merupakan pejuang Allah dan kita berjalan dalam rangka thalabul ilm,” ujar Ustaz Yusran di Masjid Anas bin Malik, Senin (23/01/2023).
Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah tersebut juga mengutip perkataan Ibrahim bin Adham yang disebutkan oleh Imam al-Baghdadi dalam kitabnya Ar-Rihlah fi Thalab al-Hadits,
إن الله تعالى يرفع البلاء عن هذه الأمة برحلة أصحاب الحديث
Allah mengangkat malapetaka dari umat ini dengan adanya para penuntut hadis (penuntut ilmu).
“Maka Antum adalah orang-orang—dengan izin Allah dan taufik-Nya—yang menyelamatkan umat ini. Maka satu kebahagiaan ketika Allah memilih kita dalam hal ini. Tapi ingat, keikhlasan kita dalam menuntut ilmu, tiada lain karena Allah. Orang yang berjuang tapi tidak ikhlas maka tempatnya di neraka, bahkan Allah hinakan dengan dijerumuskan ke neraka pertama kali,” kata Ustaz Yusran.
Lebih lanjut, Ustaz Yusran mengatakan bahwa titik finis seorang penuntut ilmu adalah surga Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Muntaha kita bukan selesai di STIBA dapat gelar S-1, S-2, S-3, tapi kita tidak akan berhenti dalam perjuangan ini sampai ajal mendatangi kita,” tegasnya.
Kuliah Perdana awal semester ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa, pengelola, dan dosen ikhwan. Sementara akhwat menyimak melalui Kanal Youtube STIBA TV.
(STIBA.ac.id) Makassar – Pascaliburan semester ganjil, STIBA Makassar kembali memulai kegiatan perkuliahan. Kuliah Perdana menjadi momentum awal kegiatan belajar mengajar di semester genap tahun ini.
Ketua STIBA Makassar Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D. menjadi pembicara pertama dalam Kuliah Perdana yang digelar Senin (23/01/2023) tersebut. Dalam orasinya, Ustaz Akhmad banyak menjelaskan tafsir ayat yang dibacakan qari di pembukaan acara.
“Tema Kuliah Perdana kita Jalan Ilmu, Jalan Pejuang Surga. Maka seperti yang dibaca qari tadi, ilmu adalah jihad, karenanya orang-orang yang menuntut ilmu adalah mujahid, para pejuang. Ayat yang tadi dibacakan menjelaskan kepada kita bagaimana motivasi perjuangan itu dalam menuntut ilmu, karena dari sisi alur ayat, sebelum ayat 122 di Surah At-Tawbah,
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Tawbah: 122).
Sebelum ayat ini disebutkan, kata Ustaz Akhmad, alur ayat-ayat sebelumnya bercerita tentang jihad. Bahwa jihad itu memang harus menghadapi masalah. Pasti capek. Pasti melelahkan. Tantangannya banyak.
“Maka setelah itu Allah menjelaskan bahwa ada medan jihad yang lain. Tidak semua kaum muslimin harus turun gelanggang mengahadapi musuh secara fisik, tapi harus ada yang berjihad melawan hawa nafsu. Melawan segala yang dapat melenakan kita dari jalan menuntut ilmu. Maka bahasanya juga bahasa jihad. Kata-kata liyanfiru dan liyundziru adalah bahasa jihad,” ujar Ustaz Ahmad di Masjid Anas bin Malik, Senin (23/01/2023).
Lebih lanjut, Ustaz Akhmad menjelaskan bahwa menuntut ilmu adalah jalan jihad para penuntut ilmu. Karenanya perlu kesungguhan. Apalagi setelahnya Allah berfirman,
“Hai kamu yang beriman, berjuanglah untuk orang-orang di sekitarmu, dan biarlah mereka menemukan kekerasan darimu.” (QS. At-Tawbah: 123).
Sebagai bagian dari bentuk jihad, menuntut ilmu juga memiliki konsekuensi-konsekuensi yang harus ditanggung oleh para penuntut ilmu yang sedang berada di front jihad.
“Maka yang namanya jihad pasti ada yang terluka, ada yang sedih, menangis, bahkan ada yang gugur. Tapi semuanya akan bernilai pahala di sisi Allah kalau kita benar-benar komitmen, jujur di atas kebenaran jalan menuntut ilmu ini,” tegas Wakil Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah tersebut.
Di bagian akhir sambutannya, Ustaz Akhmad mengutip dua bait syair dari Imam Syafii rahimahullah:
Kuliah Perdana dibuka secara resmi oleh Ketua Senat STIBA Makassar Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. Sementara Ustaz Muh. Ikhsan Zainuddin, Lc., M.Si., Ph.D. menjadi narasumber Kuliah Perdana.
(STIBA.ac.id) Makassar – Pascaliburan semester ganjil, STIBA Makassar kembali memulai kegiatan perkuliahan. Kuliah Perdana menjadi momentum awal kegiatan belajar mengajar di semester genap tahun ini.
Mengangkat tema Jalan Ilmu, Jalan Pejuang Surga, tiga pembicara mulai dari sambutan Ketua STIBA Makassar Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D., Ketua Senat Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D., hingga narasumber Kuliah Perdana Ustaz Muh. Ikhsan Zainuddin, Lc., M.Si., Ph.D. berbicara tentang perjuangan menuntut ilmu.
Kuliah Perdana juga dimanfaatkan oleh para Wakil Ketua STIBA Makassar untuk menyampaikan pengumuman terkait bidang mereka masing-masing. Waka I Ustaz Dr. Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I. menyampaikan pengumuman terkait Bidang Akademik. Waka II Ustaz Muhammad Taufan Djafri, Lc., M.H.I. terkait Bidang Kemahasiswaan, dan penyampaian-penyampaian menyangkut Bidang Kerja Sama disampaikan oleh Waka IV Ustaz Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.I.
Dalam acara yang rutin digelar di setiap awal semester ini juga diumumkan nama-nama mahasiswa berprestasi setiap angkatan. Demikian pula nama-nama mahasiswa, pegawai, dan dosen teladan.
Berikut daftarnya:
Dosen teladan ikhwan atas nama Muhamad Saddam Nurdin, Lc., M.H.
Dosen teladan akhwat atas nama Nuraeni Novira, S.Pd.I., M.Pd.I.
Pegawai teladan ikhwan atas nama Fitra Abadi, S.H.
Pegawai teladan akhwat atas nama Dewi Indriani, Lc., S.H., M.H.
Mahasiswa teladan atas nama Muhammad Nurtaufiq Sudirman
(STIBA.ac.id) Makassar – Bidang Pengembangan Bahasa UKM Al-Fusha untuk pertama kalinya mengadakan Daurah Matan Al-Ajurumiyah dengan tema “أهمية اللغة العربية في تكوين الجيل الرباني” (Pentingnya Bahasa Arab dalam Pembentukan Generasi Rabbani). Daurah ini berlangsung selama sepuluh hari pada tanggal 11-12 Jumadilawal 1444 H/05-15 Januari 2023 M di Gedung Ummu Salamah Kampus Putri STIBA Makassar.
Daurah ini diadakan untuk membantu peserta dalam memahami kaidah-kaidah bahasa Arab. Di samping itu, melalui daurah ini pula diharapkan dapat membantu peserta mengokohkan pemahaman terhadap ilmu bahasa Arab dan menambah kecintaan terhadap bahasa Arab.
Adapun narasumber yang mensyarah matan adalah Ustazah Ainil Maqsurah, S.H., M.H. dengan bab yang disyarah adalah Bab Kalam dan Bab Na’at.
“Sepatutnya bagi seseorang yang ingin menuntut ilmu sementara dia bukan ahli berbahasa Arab untuk pertama kalinya dengan mempelajari bahasa Arab lalu mempraktikkannya. Jadi wajib bagi setiap muslim untuk mempelajari bahasa Arab sekuat kemampuannya,” nasihat Ustaz Rustam Koli, Lc., M.A. selama pembukaan Daurah Matan.
Daurah ini diikuti oleh 34 peserta yang semuanya adalah mahasiswi STIBA Makassar. Adapun jumlah peserta yang berhasil menyelesaikan hafalan Matan Al-Ajurumiyah berjumlah 28 orang.
(STIBA.ac.id) Makassar – Bidang Ibadah UKM Asrama Putri STIBA Makassar sukses mengadakan Daurah Hadis dengan tema النيل على الحياة الماجدة بمعرفة الأحاديث النبوية (Menggapai Hidup Mulia dengan Mengetahui Hadis Nabi). Acara yang berlangsung di Aula Gedung Aisyah Kampus Putri STIBA ini berlangsung selama tujuh hari, 09-16 Jumadilakhir 1444 H (02—09/01/2023).
Daurah hadis dibuka dengan sambutan dari Ustazah Armida, Lc. Dalam sambutannya ia mengingatkan kepada para peserta akan pentingnya mengikuti kegiatan seperti daurah hadis ini, serta berharap agar para peserta mampu mengambil banyak faedah dan bisa membandingkan derajat hadis yang ada.
“Di dalam buku Kitabul Jami’ ada sebagian hadis daif. Melalui daurah inilah kita dapat mengetahui mengapa hadis daif masih dicantumkan di Kitabul Jami’. Semoga Allah mudahkan lisan-lisan kita untuk menghafalkan hadis Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Karena seperti yang kita tahu hadis adalah pelengkap Al-Quran,” ujar Kepala Keputrian STIBA Makassar tersebut.
Panitia kali ini kembali menggandeng Ustaz Rahmat Badani, Lc., M.A. sebagai pensyarah. Adapun bab yang disyarah adalah Bab III dan IV Kitab al-Jami’.
Di hari pertama, Ustaz mensyarah hadis pertama dari Bab III yang membahas tentang syubhat. Ustaz menjelaskan bahwa ada beberapa sebab adanya perkara syubhat, salah satunya adanya dua dalil yang saling bertolak belakang.
Daurah ini diadakan untuk mengisi liburan mahasiswi dengan menghafal hadis-hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diikuti peserta sebanyak 65 orang, 64 dari mahasiswi STIBA dan satu orang peserta dari masyarakat umum. Dalam daurah kali ini, ada 15 peserta yang berhasil menyelesaikan hafalan hadisnya.
(STIBA.ac.id) Jakarta – Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D. bersama beberapa dosen STIBA Makassar menghadiri Forum Alumni Universitas-Universitas Arab Saudi (ملتقى خريجي الجامعات السعودية) di Jakarta, Selasa—Kamis (10-12/01/2023).
Dr. Akhmad Hanafi (Ketua STIBA Makassar) dan Dr. Rahmat Abdurrahman (dosen STIBA Makassar) mengapit Rektor Universitas Islam Madinah Syekh Dr. Mamduh bin Saud bin Tsunayyan Al Saud
Acara tersebut diadakan oleh Universitas Islam Madinah bekerja sama dengan Universitas King Abdul Aziz dan Universitas King Faisal.
Dari kanan ke kiri: Ustaz Fahmi Malik (Palu), Ust. Salman al Farisi (Medan), Ust. Dr. Akhmad Hanafi (Ketua STIBA Makassar), Ust. Dr. Ali Musri (mantan Ketua STDIIS Imam Syafi’i Jember), Ust. Fathurrahman Kemal (Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah Pusat), dan Dr. Usman Jafar (mantan Wakil Rektor MEDIU Bid. Akademik)
Hadir dalam forum internasional ini sejumlah pejabat Kerajaan Saudi, seperti Penasihat Kerajaan yang juga anggota Dewan Ulama Senior, imam dan khatib Masjidil Haram Syekh Dr. Saleh bin Abdullah bin Humaid, Duta Besar Saudi untuk Indonesia Isham bin Ahmad Al-Tsaqafi, dan Rektor Universitas Islam Madinah Syekh Dr. Mamduh bin Saud bin Tsunayyan Al Saud.
Forum ini membahas empat tema utama. Tema pertama adalah upaya lulusan lembaga pendidikan tinggi Saudi dalam menjelaskan konsep moderasi dan mendakwahkannya, memperingatkan bahaya ekstremisme, menjelaskan toleransi Islam dan orientasi moderat Kerajaan Saudi.
Pembahasan tema kedua seputar upaya-upaya para lulusan KSA di bidang pengembangan masyarakat lokal tempat mereka tinggal, dan menyajikan pengalaman dan percontohan serta meninjau pengalaman mereka di bidang ini.
Tema ketiga membahas tentang peran lulusan lembaga pendidikan tinggi Saudi dalam mengembangkan hubungan negara asal mereka dengan Kerajaan Arab Saudi.
Sedangkan tema keempat membahas upaya lulusan lembaga pendidikan tinggi Saudi di bidang penyebaran ilmu dan pengetahuan.
Dr. K.H. Muhammad Zaitun Rasmin (Pemimpin Umum DPP Wahdah Islamiyah) bersama Syekh Dr. Saleh bin Abdullah bin Humaid (Penasihat Kerajaan Saudi, anggota Dewan Ulama Senior, imam dan khatib Masjidil Haram)
Forum ini dihadiri oleh utusan-utusan dari 13 negara, di antaranya Kamboja, Cina, Indonesia, Maladewa, Malaysia, Australia, Selandia Baru, Jepang, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
(STIBA.ac.id) Makassar – Jumlah program studi di STIBA Makassar bertambah satu lagi. Setelah keluarnya SK tentang izin penyelenggaraan Prodi S1 Hukum Ekonomi Syariah/Mu’amalah maka kini STIBA memiliki tiga prodi.
Hal ini menjadi kabar gembira khususnya bagi lulusan Program Persiapan Bahasa (I’dad Lughawi) yang akan melanjutkan ke jenjang S1 di STIBA Makassar tahun ini.
Informasi ini disampaikan oleh Ustaz Dr. Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I. dalam Kuliah Penutup yang digelar Sabtu (31/12/2022) lalu. Bahkan menurut Wakil Ketua I Bidang Akademik ini, di bulan Agustus nanti, STIBA bisa membuka pendaftaran untuk empat prodi.
“Bisa jadi pilihannya empat prodi karena saat ini Prodi Ilmu Hadis sementara penilaian. Diprediksi akan keluar hasilnya satu atau dua bulan kemudian. Kalau itu terbit maka angkatan Persiapan Bahasa tahun ini kecipratan berkah empat pilihan,” ujarnya di hadapan peserta Kuliah Penutup yang berlangsung hybrid tersebut.
Terkait Prodi Ilmu Hadis, Ustaz Kasman memberikan sedikit bocoran. Ia mengatakan bahwa kurikulumnya telah selesai 90% dengan standar yang sama dengan Universitas Islam Madinah.
Setelah melalui proses panjang penyusunan oleh tim penyusun borang dan pemeriksaan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI dan BAN-PT, Prodi HES akhirnya mendapatkan SK izin penyelenggaraan. SK tersebut bernomor 1427 Tahun 2022 dan ditetapkan di Jakarta, 15 Desember 2022.
Serah terima SK berlangsung di Jakarta dari Kasi Bina Program Studi, Subdit Akademik, Diktis Kemenag ke salah seorang dosen HES Ustaz Muhammad Harsyah Bakhtiar, Lc., M.A., Senin (09/01/2023).
(STIBA.ac.id) Makassar – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Raudhatul Huffaazh STIBA Makassar menggelar Daurah 10 Hari Menghafal dan Murajaah Al-Qur’an Jilid IX. Tahun ini panitia pelaksana mengusung tema بحفظ القرآن تنال العزة ومحبة الرحمن (Dengan Al-Quran, Kita Raih Kemuliaan dan Kecintaan Ar-Rahman).
yang berlangsung di lantai satu Masjid Anas bin Malik.
Kegiatan ini juga bertepatan dengan liburan semester mahasiswa STIBA Makassar. Tidak semua mahasiswa kembali ke kampung halaman mereka untuk liburan. Karena itu, UKM Raudhatul Huffaazh (RH) memfasilitasi mereka dengan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti menghafal Al-Qur’an.
Selain melibatkan mahasiswa STIBA Makassar sebagai peserta, pihak RH juga menerima peserta dari masyarakat umum yang tertarik mengikuti daurah ini.
Ustaz Ahmad Amunir, Lc. selaku Kepala BKK dalam sambutannya pada acara pembukaan daurah, berharap agar peserta dapat memanfaatkan 10 hari ini dengan bersungguh-sungguh.
Ia juga menambahkan bahwa salah satu cara untuk menumbuhkan semangat dalam menghafal Al-Qur’an adalah dengan menjadikan motivasi untuk memberikan manfaat kepada orang lain.
“Mari semangat untuk menghafal Al-Qur’an, cari alasan-alasan yang menjadikan Antum termotivasi dan saling membantu dan mengingatkan agar dapat melewati 10 hari ini dengan maksimal,” ujarnya.
Pemaparan materi disampaikan oleh Ustaz Muhammad Fadli, Lc. Ia merupakan alumni International University of Africa, Sudan. Dalam pemaparannya, ia menyampaikan bahwa tema yang diusung oleh panitia sangat menarik.
“Keutamaan menghafal Al-Qur’an itu sangat banyak. Namun, panitia mengusung tema yang mencakup dua poin saja. Tentunya disebutkan dua ini menjadi perwakilan keutamaan-keutamaan lainnya,” ungkap narasumber di hadapan peserta daurah, Selasa (03/01/23).
Daurah ini direncakan berlangsung hingga 13 Januari 2023 di Masjid Anas bin Malik Kampus STIBA Makassar.