Akhbar Terbaru

  • Jumlahnya Setengah dari Rombongan Studi Banding, Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Boyong Anggotanya Silaturahmi ke Kantor MUI Pusat

    Jumlahnya Setengah dari Rombongan Studi Banding, Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Boyong Anggotanya Silaturahmi ke Kantor MUI Pusat

    (STIBA.ac.id) Jakarta –  Visitasi Studi Banding STIBA Makassar ke sejumlah institusi pendidikan di Pulau Jawa diikuti 27 orang peserta, di mana 14 orang di antaranya juga bagian dari Dewan Syariah Wahdah Islamiyah. Ketua Senat dan Ketua STIBA Makassar adalah Ketua dan Wakil Ketua Dewan Syariah WI, sementara 12 lainnya adalah ketua-ketua komisi dan anggota.

    Memanfaatkan keberadaan mereka di ibu kota negara, Ketua Dewan Syariah memboyong anggotanya  bersilaturahmi ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Senin (07/08/2023). Pertemuan yang berlangsung di Kantor MUI Pusat ini menjadi ajang berharga untuk mendengarkan arahan-arahan dari petinggi MUI Pusat, berdiskusi, dan bertukar pikiran.

    Rombongan dari Dewan Syariah Wahdah Islamiyah disambut oleh tiga pejabat MUI, yaitu Sekjen MUI Pusat Dr. K.H. Amirsyah Tambunan, Sekretaris Komisi Fatwa K.H. Miftahul Huda, Lc., dan Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Dr. K.H. Abdurrahman Dahlan, M.A.

    Turut menyambut dan sekaligus mendampingi rombongan, Dr. K.H. Muhammad Zaitun Rasmin dalam kapasitasnya sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI Pusat.

    Selama pertemuan, mereka secara garis besar membahas regulasi fatwa dan isu-isu hukum yang relevan dalam konteks perkembangan masyarakat.

    Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah yang juga merupakan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, Ustaz Muhammad Yusran Anshar, M.A., Ph.D. dalam kesempatan itu meminta arahan terkait keikutsertaan anggota Dewan Syariah WI dalam Dewan Syariah Nasional (DSN) dan standardisasi dai.

    K.H. Amirsyah Tambunan berharap agar WI menjadi ujung tombak di tengah masyarakat untuk menjaga umat dari berbagai penyimpangan.

    WI juga diharapkan untuk bisa menguatkan setiap hasil keputusan DSN melalui arahan-arahan dan fatwa-fatwa Dewan Syariah Wahdah Islamiyah.

    Dengan kunjungan ini, pintu kerja sama yang lebih erat antara Dewan Syariah Wahdah Islamiyah dan MUI Pusat terbuka lebar, membawa harapan akan masa depan persatuan umat yang lebih cerah.

  • Cara Kreatif Mahasiswa STIBA Makassar Asal Buton Selatan Manfaatkan Liburan Panjang

    Cara Kreatif Mahasiswa STIBA Makassar Asal Buton Selatan Manfaatkan Liburan Panjang

    (STIBA.ac.id) Buton Selatan – Mahasiswa STIBA Makassar hingga saat ini masih menjalani masa liburan. Momen berharga dan paling dinanti-nanti mahasiswa ini mereka manfaatkan dengan kembali ke daerah asal masing-masing. Melepaskan diri sejenak dari rutinitas akademis untuk menyegarkan pikiran dan menjalin silaturahmi dengan keluarga serta teman-teman lama.

    Namun, liburan bagi mereka bukan hanya soal bersenang-senang semata, melainkan juga kesempatan untuk berdakwah dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Seperti yang dilakukan oleh sepuluh orang mahasiswa STIBA asal Siompu Barat, Kabupaten Buton Selatan.

    Semangat kolaborasi antara mahasiswa dan mahasiswi STIBA Makassar ini tercermin dalam penyelenggaraan Festival Anak Saleh se-Kecamatan Siompu Barat. Kegiatan ini menjadi cara kreatif mereka untuk memanfaatkan masa liburan dengan membawa tema yang menginspirasi, yaitu “Menjadi Generasi Rabbani dengan Ilmu Agama”.

    Festival Anak Saleh ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kecamatan Siompu Barat, Kantor Urusan Agama Siompu Barat, serta DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Buton Selatan. Acara berlangsung selama empat hari, mulai dari tanggal 3 hingga 6 Agustus 2023, di Masjid Jabal Arafah, Kecamatan Siompu Barat.

    Dalam festival ini, tercatat sebanyak 87 peserta yang telah mendaftar untuk mengikuti berbagai cabang lomba yang diselenggarakan. Para peserta berasal dari berbagai desa di Kecamatan Siompu Barat.

    Camat Siompu Barat, dalam sambutannya saat pembukaan kegiatan menyampaikan apresiasinya,

    “Kegiatan ini merupakan awal yang baik dalam menggalang kebaikan dan semangat generasi muda untuk menjadi pribadi yang bermartabat dan berakhlak mulia,” ujarnya.

    Reporter: La Ode Acang

  • Ini Hikmah Studi Banding Menurut Ustaz Muhammad Yusran Anshar

    Ini Hikmah Studi Banding Menurut Ustaz Muhammad Yusran Anshar

    (STIBA.ac.id) Depok – Ketua Senat STIBA Makassar Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. turut menyertai rombongan trip Studi Banding STIBA Makassar ke Pulau Jawa (31 Juli-05 Agustus). Dalam momen Silaturahmi DPW WI DKI Jakarta dengan peserta Studi Banding STIBA Makassar, Ahad (06/08), Ustaz Yusran diminta menyampaikan tausiah.

    Dalam uraiannya, Ustaz Yusran mengatakan bahwa sepertiga isi Al-Qur’an adalah kisah-kisah. Tujuannya adalah agar setiap umat Islam bisa melakukan “studi banding”.

    “Kita ambil pelajaran dari kisah orang-orang saleh, begitu pula kisah orang-orang jahat, kita ambil pelajaran dari mereka. Orang yang berbahagia adalah yang bisa mengambil pelajaran dari selainnya,” ujar Ustaz Yusran.

    Ia juga mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an yang artinya “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Yusuf: 111).

    “Kalau saja seorang Muhammad shallallahu alaihi  wasallam yang merupakan nabi terbaik masih butuh kisah-kisah para nabi dan orang-orang sebelumnya, maka bagaimana lagi dengan kita yang sangat butuh perbandingan dengan saudara-saudara kita. Walaupun untuk mencapai tujuan itu terkadang kita membutuhkan perjalanan. Bahkan untuk melihat pelajaran dari orang-orang buruk sekalipun kita diperintahkan untuk melakukan perjalanan,

    Katakanlah (Muhammad), “Berjalanlah kamu di bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa.” (QS. An-Naml: 69).

    Ketua Dewan Syariah WI ini juga mengatakan bahwa setelah perjalanan studi banding ini, salah satu pelajaran yang dapat diambil adalah setiap kampus yang dikunjungi memiliki kelebihan masing-masing, dan jarang ada yang bisa mengumpulkan semua kelebihan.

    “Ini adalah gambaran dari kita semua. Tidak ada di antara kita yang sempurna. Maka jangan merasa ada yang tidak butuh lagi dengan saudaranya. Merasa bebas, tidak terikat dengan saudaranya lagi. Banyak yang kita miliki tapi lebih banyak yang kita butuhkan dari saudara-saudara kita,” papar Ustaz Yusran.

    Ustaz Yusran berharap agar STIBA punya tamayyuz dalam semua hal. Bisa mengumpulkan semua kelebihan, seperti halnya Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu yang ingin masuk dari seluruh pintu surga karena berkumpul padanya seluruh kebaikan.

    Hikmah lainnya yang disebutkan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat ini adalah masa depan ada di tangan umat Islam.

    “Setelah kita berkunjung ke berbagai institusi, sejak dari STDI Imam Syafi’i Jember, sampai kemarin di STID Mohammad Natsir, lalu Universitas Darunnajah, semua pimpinannya adalah para pemuda.”

    “Kita makin yakin bahwa masa depan ada di tangan Islam. Mereka semua punya semangat yang sama dengan kita. Mereka adalah fityatun amanu birabbihim… Mereka adalah syaabbun nasyaa fii ibadatillah… Ini fenomena yang sangat menggembirakan,” ungkapnya lebih lanjut.

    Selain sebagai ketua Senat STIBA Makassar, dalam beberapa kesempatan, Ustaz Yusran juga diperkenalkan sebagai Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah. Dalam Studi Banding ini, Ustaz Yusran juga memboyong seluruh anggotanya ke kantor MUI Pusat untuk menghadiri pertemuan yang dijadwalkan Senin (07/08).

  • Silaturahmi Peserta Studi Banding STIBA Makassar dengan DPW WI DKI Jakarta Dihadiri Ustaz Zaitun Rasmin

    Silaturahmi Peserta Studi Banding STIBA Makassar dengan DPW WI DKI Jakarta Dihadiri Ustaz Zaitun Rasmin

    (STIBA.ac.id) Depok –  Agenda studi banding STIBA Makassar ke berbagai institusi pendidikan di Pulau Jawa telah berhasil dituntaskan dengan sukses dalam enam hari, Senin-Sabtu (31/07/2023—05/08/2023). Rombongan yang pada Sabtu malam menginap di Hotel Darunnajah melanjutkan perjalanan ke Depok pada pukul 07.00 dan tiba pukul 09.00 WIB.

    Agenda selanjutnya adalah silaturahmi dengan Dewan Pimpinan Wilayah Wahdah Islamiyah DKI Jakarta. Pertemuan bersejarah ini diadakan di RM Lesehan Pondok Laras, Depok, Ahad (06/08/2023).

    Acara silaturahmi dihadiri oleh seluruh peserta studi banding dari STIBA Makassar, serta tokoh-tokoh penting Wahdah Islamiyah, seperti Pemimpin Umum DPP Wahdah Islamiyah, Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin, dan Wakil Sekjen DPP WI, Ustaz Ambo Sakka. Turut hadir Ketua DPW WI DKI Jakarta, Ustaz Ilham Jaya, beserta para jajaran pengurus DPW WI lainnya serta para alumni STIBA Makassar.

    Suasana keakraban dan kegembiraan terlihat mengiringi acara tersebut, di mana berbagai informasi dan pengalaman yang telah didapat selama studi banding dibagikan oleh Ketua STIBA Makassar dan Ketua Senat.

    Silaturahmi ini menjadi bersejarah karena mampu mengumpulkan sebagian besar pengurus Wahdah Islamiyah di ibu kota dan sekitarnya. Sesuatu yang cukup jarang terjadi karena padatnya kesibukan masing-masing. Hal ini seperti disampaikan Ustaz Ambo Sakka saat memberikan sambutan.

    Benchmarking ini benar-benar ide brilliant karena melahirkan banyak inspirasi. Banyak instansi terutama sekolah dan ormas dakwah yang dikunjungi dan bahkan sebagian DPW WI daerah tujuan belum memulai itu. Asatidzah telah membuka ruang silaturahmi lebih formal antarlembaga,” ujarnya.

    Ketua STIBA Makassar, dalam sambutannya, mengungkapkan rasa syukur atas kesuksesan rangkaian kegiatan studi banding dan berterima kasih kepada DPW Wahdah Islamiyah atas sambutan hangat dan kerja sama yang baik.

    “Kita sudah melakukan rapat terkait rencana strategis STIBA lima tahun mendatang. Kita sudah tahu apa yang jadi titik kelemahan, kekuatan, tantangan kita berdasarkan analisis SWOT ini. Maka Studi Banding ini jadi sangat strategis karena kita mau melihat keunggulan-keunggulan yang dimiliki institusi lain,” ungkap Ustaz Akhmad.

    “Kita berangkat dengan anggaran seadanya. Penganggarannya lebih mengandalkan donasi dari para donatur, bahkan semua peserta juga dimintai kontribusi,” lanjutnya.

    Ustaz Akhmad menjelaskan bahwa institusi yang menjadi destinasi studi banding masing-masing memiliki karakteristik yang ingin dieksplorasi.

    “Ada yang unggul pada pembinaan karakter mahasiswa, penerapan bahasa Arab, kurikulum, ruh Al-Qur’annya, semangat dakwahnya, bahkan ada yang satu paket seperti di Unida Gontor,” kata Ustaz Akhmad.

    Berakhirnya studi banding ini, tidak berarti pekerjaan telah selesai, jelas Ustaz Akhmad. Ada kerja keras menanti, yaitu merumuskan dan mengimplementasikan hasil studi banding tersebut.

    Sementara itu, Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin yang hadir di pengujung acara menyampaikan pentingnya studi banding ini untuk memperkenalkan institusi.

    “Ini penting. Ada ungkapan ‘Tak kenal maka tak sayang’, maka sekarang ‘Tak kenal maka tak kerja sama’,” ujarnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Pemimpin Umum Wahdah Islamiyah tersebut menjelaskan ayat litundzira ummal qura wamanhawlaha yang menjadi alasan alumni STIBA Makassar ditempatkan di pusat-pusat kebudayaan manusia, yaitu perkotaan atau pinggir kota.

    “Memang kota adalah pusat interaksi manusia, di sana berkumpul orang-orang terbaik demikian pula manusia paling jahat,” jelasnya.

    Ia juga mengatakan bahwa dakwah di pusat kota adalah keniscayaan, di mana dakwah dan tarbiah adalah tulang punggungnya dan ilmu syariah adalah panglimanya.

    Acara silaturahmi ini diakhiri dengan makan siang bersama setelah salat Zuhur. Setelah itu, enam orang peserta studi banding berpamitan untuk kembali ke Makassar lebih dulu. Sementara peserta lainnya yang pada umumnya juga adalah anggota Dewan Syariah WI masih memiliki agenda ke Kantor Pusat MUI esok harinya.

  • STIBA Ar-Rayah, STID Mohammad Natsir, dan Universitas Darunnajah Destinasi Terakhir Benchmarking STIBA Makassar

    STIBA Ar-Rayah, STID Mohammad Natsir, dan Universitas Darunnajah Destinasi Terakhir Benchmarking STIBA Makassar

    (STIBA.ac.id) Jakarta – Rombongan benchmarking STIBA Makassar meninggalkan Bandung pukul 19.45 setelah menunggu perbaikan bus selama beberapa jam. Tujuan selanjutnya adalah STIBA Ar-Rayah Sukabumi.

    Pukul 01.30 mereka melakukan kunjungan singkat ke Yayasan Mimbar Tauhid. Di sana, mereka disambut dengan ramah oleh Direktur, Ustaz Rustang Arizal, yang telah menyiapkan makan malam istimewa untuk rombongan.

    Tiba di STIBA Ar-Rayah
    Perjalanan dilanjutkan dan rombongan akhirnya tiba di penginapan di STIBA Ar-Rayah dini hari pukul 02.45.

    Setelah salat Subuh, agenda dimulai dengan ramah tamah bersama Direktur STIBA Ar Rayah Dr. K.H. Sirajul Huda Ma’mun, Lc., M.Ag. beserta jajarannya. Dilanjutkan dengan jalan-jalan santai keliling kampus sambil studi banding di lapangan.

    Acara inti berupa seremoni studi banding berlangsung di salah satu aula. Dari pihak STIBA Ar-Rayah, selain direktur, juga dihadiri oleh Wadir I Ustaz Fahmi Ridha, Lc., M. Pd., Wadir II Ustaz Nuradi, S.Pd., M.E., Wadir III Ustaz Muhammad Furqon Almurni, S.Pd., M.E., dan beberapa petinggi kampus lainnya.

    Salah satu keunggulan STIBA Ar-Rayah yang ingin dieksplorasi lebih mendalam oleh STIBA Makassar adalah penerapan bahasa Arab di lingkungan kampus.

    Rombongan studi banding STIBA Makassar melanjutkan trip menuju Jakarta pukul 11.00 WIB. Siang hingga sore hari itu, mereka masih memiliki dua agenda di STID Mohammad Natsir dan Universitas Darunnajah.
    Perjalanan yang menghabiskan waktu lebih lama karena lalu lintas yang padat, memaksa Ketua STIBA Makassar untuk memecah rombongan menjadi dua tim.

    Salah satu tim yang dipimpin sendiri oleh Ustaz Dr. Akhmad Hanafi memisahkan diri dari rombongan menuju ke Universitas Darunnajah. Sementara rombongan lainnya yang dipimpin oleh Ustaz Dr. Kasman Bakry melanjutkan perjalanan ke STID Mohammad Natsir.

    Tim Pertama Tiba di STID Mohammad Natsir
    Menjelang salat Asar, tim benchmarking STIBA Makassar tiba di Kampus STID Mohammad Natsir. Mereka disambut oleh Wakil Ketua Umum Dewan Dakwah Indonesia Dr. Muhammad Nur, M.A. Dr., Ketua STID Mohammad Natsir, Dr. Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I. beserta jajarannya.

    Acara dibuka sejenak sebelum diskors untuk salat Asar. Dalam sesi pemaparan oleh kedua belah pihak, terungkap banyak persamaan antara kedua institusi ini. Di antaranya tahun pendirian dan tahun mendapatkan izin legalitas, persyaratan pengabdian untuk mendapatkan ijazah, dan mahasiswa diasramakan.

    Seperti biasa, tim benchmarking dibagi per bidang agar dapat lebih luas berbagi pengalaman.

    Tim bertolak meninggalkan Kampus STID Mohammad Natsir pukul 17.30 menuju Hotel Darunnajah. Rombongan tiba pukul 21.30 WIB dan menikmati makan malam sebelum beristirahat.

    Tim Kedua di Universitas Darunnajah
    Sesuai jadwal, seremoni studi banding STIBA Makassar ke Universitas Darunnajah diadakan setelah salat Ashar. Tim Ustaz Akhmad Hanafi disambut oleh Rektor Universitas Darunnajah Dr. Much. Hasan Darojat beserta jajarannya.

    Acara diawali dengan ramah tamah antara kedua belah pihak. Dalam kesempatan tersebut terungkap bahwa Ketua STIBA Makassar ternyata adalah salah seorang alumni Pondok Pesantren Darunnajah.

    Setelah pemaparan keunggulan-keunggulan dan ciri khas Darunnajah oleh Rektor Universitas Darunnajah, acara kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antarbagian. Di akhir acara diadakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama.

    Keesokan harinya, setelah salat Subuh, berlangsung penandatanganan implementasi MoU antara Rektor Universitas Darunnajah dan Ketua STIBA Makassar.

  • Studi Banding ke Daarut Tauhid, STIBA Makassar Eksplorasi Pola Pembinaan Karakter Santri Siap Guna

    Studi Banding ke Daarut Tauhid, STIBA Makassar Eksplorasi Pola Pembinaan Karakter Santri Siap Guna

    (STIBA.ac.id) Bandung – Rasa lelah seharian mengunjungi tiga institusi untuk studi banding di Yogyakarta, tidak menghalangi tekad rombongan STIBA Makassar untuk meneruskan perjalanan mereka menuju destinasi selanjutnya di Jawa Barat. Pukul 20.00 rombongan meninggalkan DI Yogyakarta menuju Yayasan Peduli Daarut Tauhid.

    Pukul 06.00 pagi hari, rombongan tiba di Lembang dan disambut dengan hangat oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah Jawa Barat Ustaz Rudi Ahmad, Lc. dan beberapa jajarannya. Suasana penuh keakraban terasa saat rombongan dijamu sarapan oleh pengurus DPW WI Jawa Barat.

    Acara sarapan juga menjadi kesempatan berharga bagi rombongan untuk bertemu dengan para alumni STIBA yang saat ini bertugas dakwah di Jawa Barat. Di sini, mereka berbagi cerita dan pengalaman selama bertugas di daerah tersebut.

    Setelah sarapan dan pertemuan yang berkesan, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Yayasan Darut Tauhid Peduli dan tiba pukul 09.00.

    Lembaga ini menjadi destinasi studi banding dalam rangka mengembangkan pemahaman tentang pembinaan karakter mahasiswa dan pemberdayaan masyarakat di sekitar kampus.  Hal ini diungkapkan Ketua STIBA Makassar Ustaz Akhmad Hanafi, M.A., Ph.D. saat memberi sambutan dalam pertemuan tersebut, Jumat (04/08/2023).

    Melalui kunjungan ini, mereka berharap mendapatkan wawasan yang lebih mendalam mengenai implementasi nilai-nilai karakter dan upaya memajukan masyarakat yang telah dilakukan di lembaga tersebut.

    Rombongan disambut oleh Ketua Yayasan Daarut Tauhid Peduli Dr. Muhammad Iskandar dan jajarannya. Komandan Santri Siap Guna (SSG) Daarut Tauhid sekaligus Ketua LPM Dadan Kurniawan mempresentasikan pola pembinaan santri di institusi ini.

    Selama kunjungan, rombongan studi banding STIBA menjalani serangkaian kegiatan yang beragam, di antaranya adalah diskusi yang dibagi perbidang: kemahasiswaan, akademik, bidang umum dan keuangan, kopontren dan wakaf, serta pengelolaan media.

    Pukul 11.00 rombongan meninggalkan lokasi studi banding. Sebelum bertolak ke Sukabumi, rombongan menikmati makan siang yang disiapkan oleh pengurus DPW Wahdah Islamiyah Jawa Barat dan beberapa alumni.

  • Hari Keempat, Rombongan Studi Banding STIBA Perkaya Pengetahuan Pengelolaan Masjid Hingga Perguruan Tinggi ke Tiga Destinasi

    Hari Keempat, Rombongan Studi Banding STIBA Perkaya Pengetahuan Pengelolaan Masjid Hingga Perguruan Tinggi ke Tiga Destinasi

    (STIBA.ac.id) Yogyakarta – Studi Banding STIBA Makassar yang akan berlangsung selama sepekan telah memasuki hari keempat. Kamis (03/08), tiga institusi tujuan studi banding menerima kunjungan rombongan STIBA Makassar.

    1. Masjid Jogokariyan

    Tim yang diutus ke Masjid Jogokariyan dipimpin oleh Wakil Ketua IV Ustaz Ahmad Syaripudin yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kerukunan Masjid Anas bin Malik.

    Tujuan silaturahmi ini adalah untuk menambah wawasan tentang manajemen masjid dan bagaimana Masjid Jogokariyan berhasil membangun ikatan yang kuat dengan komunitasnya dan memberdayakan anggota masyarakat untuk berperan aktif dalam mengembangkan masjid dan lingkungan sekitarnya.

    Rombongan disambut dengan ramah oleh pengurus Baitul Mal Masjid Jogokariyan, Welly Ariadi yang memaparkan berbagai program andalan masjid tersebut.

    2.Dikti Litbang PP Muhammadiyah

    Tujuan studi banding ke Dikti Litbang PP Muhammadiyah adalah untuk mengetahui bagaimana Muhammadiyah mengatur regulasi seluruh perguruan tinggi yang berada di bawah naungannya.

    Dalam kunjungan tersebut, rombongan yang dipimpin ketua STIBA disambut oleh Wakil Ketua I Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., dan pejabat lainnya.

    Dari silaturahmi ini, tim mendapatkan masukan-masukan terkait bagaimana mekanisme pendirian sebuah perguruan tinggi, dan apa saja yang harus disiapkan. Termasuk dari sisi legalitas formalnya, kemudian lembaga yang akan menaungi perguruan tinggi tersebut, penyediaan SDM dan anggaran yang cukup untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi.

    Majelis Dikti Litbang juga berwenang menunjuk rektor dan lainnya. Adapun seluruh aset yang berada dalam perguruan tinggi di bawah Muhammadiyah itu berada di lembaga Wakaf Muhammadiyah.

    3. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Rombongan diterima di UMY pukul 13.00 WIB. Turut menyambut Ketua Senat UMY Prof. Dr. Heru Kurnianto, Wakil Rektor IV Bidang Kemahasiwaan dan AIK Faris Al-Fadhat, Ph.D., Fitri Arofiati, M.Ners, Ph.D. Kepala LKSI UMY, Rifki Lembaga Alumni dan Kemahasiswaan, dan Dekan FAI UMY Dr. Syakir Jamaluddin, M.A.

    Ketua Senat UMY yang turut memberikan kata sambutan memberikan penjelasan terkait fungsi senat sabagai mitra kerja dari pihak eksekutif yaitu rektorat.

    “Jika eksekutif tugasnya ngegas, maka senat bertugas merem, mengelola etika, dan mengawasi agar semua proses tetap berada di Koridor yang benar,” ujar Prof. Heru.

    Untuk memaksimalkan rombongan studi banding menggali wawasan lebih dalam, diskusi dibagi dalam beberapa kelompok, di antaranya kelompok yang terkait akademik, keuangan, kemahasiswaan, sarana dan prasarana, penjaminan mutu, penelitian, dan lain-lain.

    Rombongan bertolak meninggalkan UMY pukul 15.30. Setelah berpamitan ke para asatizah pengurus DPW WI DI Yogyakarta, tim kembali melanjutkan perjalanan pukul 20.00 menuju Bandung Jawab Barat menggunakan kendaraan bus.

  • Perkuat Pengelolaan Prodi Hukum Ekonomi Syariah dan Penjaminan Mutu, STIBA Studi Banding ke UMS

    Perkuat Pengelolaan Prodi Hukum Ekonomi Syariah dan Penjaminan Mutu, STIBA Studi Banding ke UMS

    (STIBA.ac.id) Surakarta – Prodi Hukum Ekonomi Syariah adalah prodi terbaru di STIBA Makassar sehingga belum memiliki pengalaman yang memadai dalam pengelolaannya. Alasan inilah yang melatarbelakangi studi banding ke Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

    Rombongan tiba di UMS pukul 13.30 dan dipecah menjadi dua tim. Tim pertama mengunjungi Lembaga Penjaminan Mutu UMS untuk memahami lebih baik metode penjaminan mutu di perguruan tinggi Islam terbaik ketiga internasional ini. Tim ini terdiri dari Wakil Ketua II, Wakil Ketua IV, Kepala Pusat Penjaminan Mutu, Kaprodi Perbandingan Mazhab, Kepala Bagian Keuangan, dan Kepala Bagian Pemberdayaan Alumni.

    Salah satu poin penting dari studi banding ke Lembaga Penjaminan Mutu (LJM) UMS ini adalah fungsi vital dari auditor internal institusi. Karena itu, STIBA dipandang penting untuk mengadakan pelatihan-pelatihan untuk melahirkan para auditor.

    Tim kedua yang dipimpin Ketua STIBA disambut oleh Wakil Dekan II Fakultas Agama Islam Drs. Suharjianto, M.Ag., Kaprodi Fakultas Hukum Ekonomi Syariah Fauzul Hanif Noor Athief, Lc, M.Si., Kaprodi Megister HES Dr. Isman, S.H.I., S.H., M.H. dan pejabat-pejabat lainnya.

    Selain mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan terkait pengelolaan prodi HES, STIBA Makassar juga mendapatkan kabar baik dari Kaprodi Magister HES Dr. Isman M.H.I. Ia menawarkan potongan 25% dan bantuan penyelesaian akhir studi bagi alumni STIBA yang ingin melanjutkan studi di Prodi Magister HES kelas internasional yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar.

    Pukul 16.15 rombongan bertolak meninggalkan UMS menuju Yogyakarta. Tiba pukul 17.50 dan dijamu makan malam oleh salah seorang alumni STIBA Makassar, Ustaz Alfi Syahar, Lc., M.A.

    Pukul 20.00 dilanjutkan dengan Tarbiah Gabungan di Masjid Ukhuwah Islamiyah Bantul yang dibawakan oleh Ustaz Muhammad Yusran Anshar.

  • Gali Wawasan Seputar Kajian Kitab Turats dan Pembinaan Karakter Mahasiswa, STIBA Makassar Sambangi Dua Lembaga Pendidikan Ini

    Gali Wawasan Seputar Kajian Kitab Turats dan Pembinaan Karakter Mahasiswa, STIBA Makassar Sambangi Dua Lembaga Pendidikan Ini

    (STIBA.ac.id) Karanganyar – Agenda Studi Banding STIBA Makassar hari ketiga dimulai pukul 06.00 pagi di Karanganyar Jawa Tengah hingga malam hari di Yogyakarta.

    Rombongan yang dipimpin oleh Ketua STIBA melakukan kunjungan pertama ke Ma’had Salman al-Farisi II. Kunjungan ini diterima oleh Syekh Dr. Labib Najib Abdullah dan Ustaz Abdurrahim Ba’asyir selaku Ketua Majlis Pembina dan Kiyai Yayasan Ponpes Salman Al Farisi, serta didampingi oleh sejumlah pejabat lainnya, di antaranya Anggota Majelis Pembina dan Kyai Yayasan, Direktur Ponpes, Kepala Ma’had Aly, dan Kepala Madrasah Ponpes Salman Al Farisi.

    Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk mengambil manfaat dari program-program yang dilaksanakan di Ma’had Salman al-Farisi, terutama dalam penguatan pemahaman terhadap kitab-kitab turats.

    Ketua STIBA Makassar Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, M.A., Ph.D. menyampaikan bahwa STIBA berada di bawah naungan ormas Wahdah Islamiyah.

    “Institusi pendidikan pertama yang didirikan oleh Wahdah adalah STIBA,” jelas Ustaz Akhmad.

    Sementara Syekh Labib mengatakan bahwa pada dasarnya ia tidak menargetkan peserta didiknya begitu keluar dari Pondok Salman telah menjadi orang yang menguasai semua cabang ilmu, tapi setidaknya sudah ditunjukkan jalan ilmu dan diberikan kunci ilmu.

    “Kitab yang diajarkan di sini hanya kitab-kitab turats. Karena siapa yang bisa memahami kitab turats maka akan mudah memahami kitab kontemporer,” ujar Syekh.

    Rombongan bertolak menuju ke Ma’had Isy Karima pada pukul 09.30. dan tiba sekitar pukul 10.00 WIB.

    Hadir dalam seremoni penyambutan dan penandatanganan MoU Ketua Yayasan Sosial dan Pendidikan Isy Karima Ustaz Syihabuddin Abdul Muiz Al-Hafizh, Ustaz Apip Najaruddin S.Pd.I selaku Mudir Ma’had, Ustaz Alif Bahtiar, M.Pd. (Pembantu Direktur I), Ustaz Ahmad Sultoni, Lc., M.P.I. (Ketua STIQ), beserta para wakil ketua dan kaprodi.

    Tujuan kunjungan studi banding ke STIQ ini adalah untuk menggali lebih banyak terkait semangat Ma’had Isy Karima khususnya STIQ dalam studi Al-Quran serta pembinaan karakter dan militansi mahasiswanya.

    Dari penjelasan para penanggung jawab STIQ, faktor utama keunggulan mereka dalam bidang pengajaran Al-Qur’an maupun pembinaan karakter mahasiswa adalah penerimaan mahasiswa baru yang sangat selektif dan hanya menerima calon mahasiswa potensial.

    Mengingat masih ada jadwal studi banding di Kampus Universitas Muhammadiah Surakarta (UMS), rombongan dipimipin Ketua STIBA bertolak meninggalkan STIQ pada pukul 11.30, sementara Wakil Ketua III beserta unit-unit kerja yang terkait langsung dengan pembinaan mahasiswa tetap melanjutkan diskusi dengan para pimpinan STIQ.

  • Hari Kedua Studi Banding, Rombongan STIBA Makassar Sambangi Unida Gontor

    Hari Kedua Studi Banding, Rombongan STIBA Makassar Sambangi Unida Gontor

    (STIBA.ac.id) Ponorogo – Hari kedua Studi Banding, rombongan STIBA Makassar yang dipimpin Ketua STIBA menyambangi Universitas Darussalam (Unida) Gontor. Rombongan 27 petinggi STIBA tersebut meninggalkan Kota Surabaya pada pukul 07.00 WIB dan tiba di Unida pukul 12.00 WIB.
    Rombongan melaksanakan salat Zuhur bersama di Masjid Kampus kemudian dijamu makan siang. Acara dilanjutkan dengan Penandatangan MoU & Benchmarking Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar ke Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, di Ruang Multimedia, Gedung Utama Universitas Darussalam Gontor It. 3, Selasa, 14 Muharram 1445/01 Agsutus 2023.

    Dari pihak Unida, hadir Wakil Rektor II Dr. Setiawan bin Lahuri, M.A., Wakil Rektor III Dr. Khoirul Umam, M.Ec., serta pemangku jabatan terkait.
    Pihak Unida memfasilitasi setiap unit kerja yang hadir dalam Studi Banding ini dengan menghadirkan pejabat-pejabat terkait, yaitu:
    1. BPM (Badan Penjamin Mutu).
    2. DPB (Direktorat Pengembanan Bahasa).
    3. DKP (Direktorat Kepesantrenan).
    4. BAA (Biro Administrasi Akademik).
    5. BAK (Biro Administrasi Keuangan).
    6. BKAUI (Biro Kerja Sama, Alumni dan Urusan
    Internasoinal).
    7. LPPI (Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah).
    8. LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian
    kepada Masyarakat).
    9. PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru).
    10.Bagian Sarana dan prasarana UNIDA Gontor.
    11.U3 (Unit Usaha UNIDA Gontor).
    12.Fakultas Syari’ah (Prodi HES dan PM).
    13. Fakultas Tarbiyah (Prodi PAI dan PBA).

    Ketua STIBA Makassar Akhmad Hanafi Dain Yunta, Lc., M.A., Ph.D. saat memberikan sambutan menyampaikan selayang pandang institusinya. Ia juga menyampaikan alasan memilih Unida Gontor sebagai destinasi Studi Banding ini.
    “Ibaratnya ingin menuntut ilmu sedalam-dalamnya kepada Unida Gontor yang dikenal sebagai institusi yang memiliki tradisi keilmuan yang dalam,” ujar Ustaz Akhmad.

    Sementara Wakil Rektor III Dr. Khairul Umam, M.Si. mengungkapkan persamaan institusinya dengan STIBA Makassar.
    “Basis kita sama yaitu pesantren. Orientasinya juga sama yaitu untuk umat. Model pendidikan bukan hanya formal seperti biasanya perguruan tinggi tapi lebih holistik,” ungkapnya.

    Lebih lanjut ia mengatakan bahwa institusi yang bergerak untuk kepentingan umat perlu memperhatikan kualitas dan formalitas.
    “Kita kejar kualitas tapi tidak meninggalkan formalitas. Di luar sana banyak yang bertitel tapi tidak berkualitas. Sebaliknya, ada yang berkualitas tapi tidak bertitel. Maka kita perlu menggabungkan keduanya,” tuturnya.

    Ahlan, antum keluarga kami. Sahlan, mestinya tidak ada lagi yang sulit dalam berkolaborasi dan berkomunikasi. Kita bisa seminar bersama melalui Zoom. Bisa menulis bareng dan menguji bersama,” imbuhnya lagi.

    Acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU dan PKS serta penyerahan kenang-kenangan antarkedua pihak.

    Rombongan diajak mengunjungi Pondok Modern Gontor dan menyaksikan aktivitas para santri.

    Rombongan bertolak meninggalkan Gontor pukul 16.50 WIB menuju ke Pondok Salman al-Farisi II Karanganyar.


    Pukul 20.00 WIB rombongan tiba di tujuan dan selanjutnya mengadakan pertemuan dengan para pengurus DPW Wahdah Islamiyah Jawa Tengah dan beberapa alumni STIBA Makassar.