(STIBA.ac.id) Makassar – Muhammad Ali keluar sebagai peserta terbaik dalam kegiatan Study Tour Formasita Goes To Senayan. Gelar ini disematkan langsung oleh Tamsil Linrung pada penutupan kegiatan yang berlangsung di Aula Sekolah Insan Cendekia Madani Tangerang Selatan, Sabtu (19/06/2021).
“Terima kasih kepada teman-teman Formasita yang telah memberikan wadah kepada kami, sehingga bisa belajar, berdiskusi, dan mengurai pikir bersama teman-teman mahasiswa dari kampus lain,” ujar mahasiswa semester VI Prodi Perbandingan Mazhab STIBA Makassar tersebut.
Muhammad Ali baru-baru ini terpilih sebagai salah satu peserta Formasita Goes To Senayan (FGTS) Season II yang digelar Juni 2021. Formasita sendiri merupakan singkatan dari Forum Mahasiswa Beasiswa Aspirasi Tamsil Linrung.
Study Tour ini memberangkatkan 33 peserta dari berbagai kampus di Sulawesi Selatan. Selain STIBA Makassar, peserta lainnya merupakan mahasiswa yang berasal dari kampus Unhas, UNM, UMI, Unibos, dan STAI Darma Putra. Meraka inilah yang telah lulus melewati tiga tahapan seleksi.
FGTS merupakan program kerja
terbesar Formasita yang dinaungi oleh kluster III Divisi Pendidikan dan Pelatihan. Acara ini
berlangsung di Ibukota Jakarta selama 15 hari.
Di antara agendanya adalah menghafal
Al-Qur’an, menghafal kosa kata bahasa Inggris, diskusi, dan kunjungan ke lembaga-lembaga
tinggi pemerintah.
(STIBA.ac.id) Malinau – Sejak diutus ke daerah penugasannya di Kabupaten Malinau dua tahun silam, Jusmar Zulhandi telah dua kali mengharumkan nama daerah tersebut. Jusmar mengikuti lomba penulisan Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ) di ajang MTQ XVI Tingkat Kab. Malinau Prov. Kalimantan Utara pada tahun 2020 dan berhasil meraih juara I. Tahun ini, ia berhasil meraih juara I untuk lomba yang sama di tingkat Provinsi Kaltara mewakili Kab. Malinau. MTQ VI tingkat Provinsi Kalimantan Utara tersebut berlangsung secara daring, Senin-Ahad (14-20/06).
Cabang lomba yang berlangsung selama
dua hari ini (16-17/06), dimulai dengan penulisan makalah di hari pertama
selama sembilan jam. Kemudian pada esok harinya dilanjutkan dengan presentasi
makalah dari masing-masing peserta di hadapan dewan hakim.
Jusmar yang tampil dengan makalah
yang berjudul “Kajian Kritis Al-Qur’an terhadap Konten Hoaks di Media
Sosial” berhasil meyakinkan dewan hakim dengan karya tulisnya.
Dai yang juga tercatat sebagai
penyuluh agama Kemenag Kabupaten Malinau ini mengaku sangat bersyukur atas apa
yang telah ia raih. Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dalam keikutsertaannya pada MTQ tahun ini.
Ia berharap apa yang telah ia raih
bisa menjadi motivasi bagi para pemuda Islam Malinau untuk bisa mempertahankan
prestasi serupa di tahun-tahun mendatang.
(STIBA.ac.id) Makassar – Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar hari ini kembali mengumumkan nama-nama ratusan mahasiswa barunya, Jumat (18/06/2021). Dari 1.327 daftar calon mahasiswa baru yang telah membuat akun di laman pmb.stiba.ac.id, 669 orang dinyatakan lulus. Merekalah yang dinyatakan berhasil melalui tahapan-tahapan seleksi yang ketat.
Di samping 669 yang
dinyatakan lulus baik pada Program Studi Perbandingan Mazhab (PM) maupun
Program Bahasa (PB), Panitia PMB juga menyiapkan 30 orang di bangku cadangan.
Ketua STIBA Makassar
Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. menyambut dan mengucapkan selamat kepada mahasiswa
baru STIBA Makassar yang diterima tahun ini.
“Mudah-mudahan Allah
Subhanahu wa Ta’ala merahmati dan memberkahi langkah-langkah Antum semua
di STIBA Makassar. Dan memudahkan Antum
dalam bergabung bersama-sama menuntut ilmu di STIBA. Marhaban bikum,
marhaban bithalibil ‘ilmi, marhaban biwashiyyati rasulillah shallallahu ‘alaihi
wasallam,” ujar Ustaz Ahmad saat ditanya harapan-harapannya kepada
mahasiswa baru yang diumumkan hari ini.
Ketua STIBA juga
menyampaikan tekadnya bersama para pengelola untuk dapat memberikan pelayanan
terbaik kepada para mahasiswa baru yang diterima tahun ini.
Bagi para pendaftar
yang belum ditakdirkan lulus tahun ini, Ketua STIBA menyampaikan permohonan
maaf.
“Kami memohon maaf
atas keterbatasan-keterbatasan kami di dalam penerimaan sehingga tidak dapat
menerima semua pendaftar. Mudah-mudahan di pendaftaran yang akan datang bisa
kembali mendaftar dan diterima. Kita lihat sebagian mahasiswa baru yang
diterima tahun ini juga adalah mahasiswa yang tidak lulus pada penerimaan tahun
lalu,” kata Ustaz Ahmad.
“Kalaupun tidak, maka
tentunya STIBA bukan satu-satunya lembaga yang bisa dijadikan sebagai tempat
untuk kita menuntut ilmu. Di sana ada lembaga-lembaga lain, wadah-wadah lain
yang insyaallah bisa menjadi wasilah kita untuk mendapatkan ilmu syar’i
dan kebaikan-kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,” pungkas Ustaz Ahmad.
Berikut ini daftar nama-nama mahasiswa baru STIBA Makassar Tahun 1443 H/2021 M
(STIBA.ac.id) Makassar – Agung Izzul Haq, mahasiswa STIBA Makassar berhasil meraih prestasi pada lomba Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) XXXII Tingkat Prov. Sulawesi Selatan. Mahasiswa Prodi Perbandingan Mazhab semester VI ini meraih gelar Juara I pada cabang lomba hafalan 10 Juz Putra.
Agung berhasil menyisihkan 24
peserta lainnya yang merupakan utusan dari 24 kabupaten dan satu utusan dari
LPTQ.
Setiap peserta mendapat empat pertanyaan
berupa penggalan ayat. Penggalan ayat ini kemudian dilanjutkan oleh peserta. Tiga
peserta, termasuk salah satunya adalah Agung mendapatkan nilai terbaik dan dipertemukan kembali pada babak
final.
Pada babak final ini, pemuda asal Jeneponto tersebut berhasil mengungguli dua peserta lainnya. Agung menjadi satu-satunya finalis yang tidak mendapat teguran berupa bel peringatan dari dewan hakim.
Nilai tertinggi dikumpulkan oleh
Agung 99,75. Sementara di urutan kedua diduduki oleh utusan LPTQ dengan nilai
98,5. Utusan Kabupaten Takalar berada di posisi kanjoli dengan nilai 97,25.
Keberhasilan Agung menjuarai salah
satu cabang lomba dalam STQH ini diikuti oleh rekan setimnya, Supardi Arif. Supardi
juga merupakan peserta utusan Jeneponto dan merupakan mahasiswa STIBA. Supardi
mengikuti lomba hafalan 500 hadis tanpa sanad. Kendati dalam lomba tersebut
Supardi hanya meraih peringkat harapan I.
Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis
(STQH) XXXII Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dipusatkan di daerah lumbung
padi dan telur, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dari tanggal 3 hingga 7
Juni 2021.
Pendaftaran calon mahasiswa baru
STIBA Makassar akan berakhir besok, Jumat (4/6). Hingga berita ini diturunkan,
sebanyak 1.307 calon pendaftar sudah membuat akun pada situs web
pmb.stiba.ac.id. Dari jumlah tersebut, hanya 685 yang berkasnya lengkap dan
telah divalidasi oleh panitia PMB.
Ketua Panitia PMB Ustaz Imran Yunus, Lc., M.H. mengatakan bahwa pihaknya akan terus menghubungi para calon pendaftar yang belum melengkapi berkasnya tersebut.
“Yang akan berakhir besok itu hanya bagi yang mau
membuat akun baru saja. Adapun calon pendaftar yang sudah memiliki akun masih
bisa melengkapi berkasnya sampai sebelum ujian wawancara,” ujarnya.
Penutupan pendaftaran PMB STIBA
berakhir lebih cepat dari pengumuman Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SBMPTN). Seperti diberitakan, SBMPTN akan diumumkan pada tanggal 14
Juni. Hal ini mengundang tanya, apakah STIBA akan membuka pendaftaran setelah
pengumuman SBMPTN untuk mengakomodir ribuan pendaftar PTN yang dinyatakan tidak
lulus?
Pertanyaan ini ditanggapi oleh Wakil
Ketua Bidang II Ustaz Musriwan, Lc., M.H. Menurutnya, STIBA tidak akan membuka
pendaftaran susulan.
“Yang menunggu SBMPTN itu berarti
belum 100% tekadnya ke STIBA. Adapun 685 orang yang berkasnya telah tervalidasi
insya Allah sudah menunjukkan tekadnya ke STIBA. Ini saja yang kita seleksi
karena jumlah ini sudah melebihi kuota mahasiswa baru yang akan kita terima,”
tuturnya.
Mahasiswa yang datanya telah divalidasi dapat mengikuti ujian tulisan melalui akun masing-masing. Sementara ujian lisan atau wawancara akan berlangsung tanggal 12—13 Juni 2021 via Zoom atau Whatsapp.
(STIBA.ac.id) Makassar – Focus Group Discussion (FGD) atau
diskusi kelompok terfokus adalah suatu cara pengumpulan informasi mengenai
suatu permasalahan tertentu yang spesifik melalui diskusi kelompok. Informasi yang
dikumpulkan dalam diskusi ini adalah data yang bersifat kualitatif.
Pusat Penjaminan Mutu (P2M) STIBA Makassar baru-baru ini (Selasa, 01/06/2021) mengadakan FGD. Permasalahan yang dibahas dalam diskusi yang dimoderatori oleh Ustaz Askar Fatahuddin ini adalah seputar Rencana Strategis STIBA Tahun 2022-2027.
Selain dihadiri oleh Ketua STIBA
Makassar beserta jajarannya, FGD tersebut juga dihadiri oleh Ketua Senat dan
sejumlah anggotanya.
STIBA Makassar hampir menyelesaikan
termin pertama Rencana Strategis jangka panjangnya. Renstra ini disusun dalam
rangka pencapaian Visi Misi STIBA 1453 H.
“Termin pertama 2017—2022 akan berakhir dengan segala macam pencapaian yang telah kita hasilkan. Meliputi banyak aspek, terutama dari sembilan kriteria yang menjadi faktor penilaian,” ujar Ustaz Ahmad Hanafi saat memberi mukadimah dalam FGD yang berlangsung di ruang musyawarah lantai 4 gedung rektorat juga ruang Zoom.
Secara internal, STIBA telah membentuk tim penyusun renstra yang diketuai oleh ketua P2M Ustaz Hendra Wijaya. Tim tersebut telah bekerja sejak beberapa waktu lalu. Dari internal pengelola STIBA telah melakukan musyawarah sebanyak empat atau lima kali untuk mematangkan hal yang akan dibahas pada FGD ini.
“Banyak hal yang ingin kita capai untuk
dicanangkan pada periode mendatang, tapi ada skala prioritas. Terutama
bagaimana perkuliahan di tengah pandemi. Kendati ini tidak jadi halangan besar.
Selama ini pandemi kegiatan perkuliahan tetap berjalan,” kata Ustaz Ahmad.
Ketua Tim Penyusun Renstra Ustaz Hendra Wijaya menyampaikan harapannya atas terlaksananya FGD ini.
“Harapan kami agar dari FGD ini dapat menghasilkan penyempurnaan bahan analisis SWOT serta usulan program prioritas lima tahun ke depan,” tuturnya.
Beberapa penanggap dari pihak Senat maupun undangan khusus menyoroti visi misi yang saat disusun tidak menetapkan standar penilaian. Akibatnya, beberapa hal terkait capaian Renstra tahap pertama ini sulit diukur. Hal yang sama telah disadari oleh tim penyusun renstra setelah melakukan evaluasi.
Sejumlah asatidzah yang merupakan pendiri atau mantan ketua STIBA Makassar tampak hadir bergabung dalam FGD ini. Di antaranya adalah Ustaz Jahada Mangka, Ustaz Ikhwan Djalil, Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Ustaz Saiful Yusuf, Ustaz Rahmat Abdurrahman, Ustaz Muhammad Ihsan Zainuddin, Ustaz Muhammad Yani Karim, dan Ustaz Salahuddin Guntung.
(STIBA.ac.id) Makassar – Pusat penerbitan STIBA Makassar STIBA Publishing resmi terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbitan Indonesia (IKAPI). Hal tersebut ditandai dengan penyerahan sertifikat tanda anggota di kantor perwakilan wilayah IKAPI Sulawesi Selatan di Jl. Borong Raya No. 75, Makasar (17 Ramadan 1442 H/29 April 2021 M).
Direktur STIBA Publishing, Dr. Khaerul Akbar mengatakan, dengan bergabungnya STIBA Publishing sebagai anggota IKAPI akan membawa dampak positif.
“Kami dapat penjelasan bahwa buku yang bisa diklaim sebagai karya yang mendapatkan poin di Dikti hanyalah yang terdaftar di IKAPI. Atas pertimbangan ini, kami berinisiatif untuk mendaftarkan STIBA Publishing sebagai anggota IKAPI,” ujarnya.
Keanggotaan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan profesionalisme STIBA Publishing dalam menebar maslahat literasi bagi umat dan bangsa.
Seperti dikutip dari situs web resmi IKAPI, manfaat-manfaat lain dari keterlibatan sebagai anggota IKAPI anggota di antaranya adalah penerbit yang menggabungkan diri ke dalam IKAPI akan mendapatkan pengembangan profesionalitas perbukuan lewat berbagai event yang diadakan IKAPI, seperti seminar, lokakarya, dan pelatihan.
Di samping itu, penerbit juga akan mendapatkan perlindungan kode etik bisnis penerbitan buku serta bantuan hukum (advokasi) terhadap masalah-masalah terkait perbukuan.
Penerbit juga akan mendapatkan informasi tentang berbagai kebijakan pemerintah menyangkut perbukuan, proyek-proyek pengadaan buku pemerintah, maupun kegiatan-kegiatan nasional atau internasional di bidang perbukuan.
Tidak sampai di situ, penerbit yang menggabungkan diri ke dalam IKAPI akan memperoleh benefit dari silaturahim atau hubungan antarpenerbit sehingga dapat membina kerja sama dalam bentuk penerbitan bersama (co-publishing) atau kerja sama lainnya yang saling menguntungkan.
Penerbit yang menggabungkan diri ke dalam IKAPI juga akan mendapatkan eksistensi sebagai anggota organisasi profesi untuk berhubungan dengan organisasi profesi atau organisasi bisnis lainnya, baik dalam bidang perbukuan maupun bidang di luar perbukuan.
Terakhir, penerbit akan mendapatkan prioritas keikutsertaan dalam berbagai event pameran buku, baik yang diadakan di Indonesia maupun di luar negeri dengan biaya yang lebih efisien.
Dengan demikian, secara khusus, melalui keterlibatan STIBA Publishing menjadi anggota IKAPI, maka ke depannya para civitas academica STIBA Makassar diharapkan semakin melejitkan potensinya dalam menelurkan karya-karyanya. Bukan hanya dalam bentuk karya monumental, melainkan mampu memasifkan karya buku ajar, buku referensi, buku bunga rampai, buku prosiding dan lain sebagainya.
(STIBA.ac.id) Makassar – Pascaliburan Ramadan dan Syawal, STIBA kembali
memulai rutinitas perkantoran. Begitu pula dengan perkuliahan baik daring
maupun luring. Kedua aktivitas ini dimulai Senin (24/05/2021).
Di hari pertama tersebut, para
pengelola bekerja dari gedung rektorat yang merupakan donasi murni dari Qatar
Charity. Tak hanya bangunan gedung,
pihak QC juga melengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti meja, kursi, sofa,
hingga AC untuk setiap ruangan.
Ketua STIBA Makassar Ustaz Ahmad
Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. mengimbau kepada seluruh pengelola untuk pandai bersyukur.
Ia mengatakan bahwa para donatur yang telah berdonasi untuk pembangunan gedung
tersebut juga berharap pahala maksimal.
“Jangan gunakan untuk hal-hal yang
dilarang Allah. Gunakan maksimal untuk kemaslahatan kita. Jangan sampai kursi
dan meja ini jarang kita sentuh karena lebih bayak di luar, padahal di saat yang
sama kita dituntut untuk duduk di tempat itu,” kata Ustaz Ahmad saat membuka
musyawarah pekanan pengelola, Selasa (25/05) di lantai empat gedung rektorat.
Ketua STIBA juga mengingatkan
tentang kewajiban menjaga gedung dan fasilitasnya. Biaya yang telah
digelontorkan untuk pengadaannya tidak sedikit maka perlu dijaga.
“Tolong inventarisasi dengan sebaik-baiknya
karena pasti kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah,” ujarnya.
Sebagai bentuk penjagaan, ketua
STIBA tesebut meminta agar semua aset tidak dipindahkan dari tempatnya kecuali
berkoordinasi dengan bagian terkait.
Sehari sebelumnya, Senin (24/05), usai memimpin salat Zuhur, mudir memberikan arahan khusus kepada para mahasiswa yang berada di kampus. Di antara arahannya adalah agar mahasiswa tetap konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.
(STIBA.ac.id) Makassar – Rasa syukur menyelimuti civitas akademika
STIBA Makassar atas suksesnya Tablig Akbar yang digelar Ahad (02/05/2021). Hal
yang sama juga dirasakan oleh para kader Wahdah Islamiyah, ormas yang menaungi
STIBA Makassar. Kegiatan yang berlangsung daring ini merupakan buah kerja sama
kedua institusi tersebut dengan melibatkan Muslimah Bisa sebagai EO.
Dalam kegiatan Tabligh Akbar ini K.H.
Abdullah Gymnastiar menyampaikan beberapa nasihat kepada seluruh peserta
utamanya di akhir bulan Ramadan. Aa Gym mengajak peserta untuk memperbanyak
introspeksi diri dan banyak beramal baik lahir maupun hati.
“Banyak yang beramal dengan badan
tapi tidak beramal dengan hati. Akhirnya bagaikan jasad tanpa ruh. Makanya kita
berharap mati dengan keadaan qalbun salim (hati yang selamat). Dan terus
memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik,” ujarnya.
Perselisihan di kalangan umat juga
terjadi karena merasa diri paling benar. Akhirnya diri menjadi sombong. Lalu
menganggap remeh orang lain.
“Jadi kenapa ada orang yang belajar
agama mengalami kesulitan mengamalkan ilmunya? Tidak sebanding antara ilmu yang
didapat dengan perilakunya? Bisa jadi karena niat mencari ilmunya bukan ingin
dekat dengan Allah, tapi ingin sesuatu dari dunia ini,” ucap Aa Gym.
“Sepuluh hari Ramadhan ini, mari
kita bersihkan hati dan jiwa kita. Dan bersungguh-sungguh dalam mencek penyakit
hati dan diri kita. Dengan menjauhi sifat sombong, merasa paling benar,
meremehkan orang, mencaci dan lainnya. Agar kita meraih posisi yang terbaik di sisi
Allah. Sebab apa yang ada dalam hati kita atau yang kita niatkan diketahui oleh
Allah,” tegasnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Daarut
Tauhid Jawa Barat tersebut memberikan lima tips untuk menjadi bahan evaluasi di
akhir Ramadan tahun ini.
Pertama, potret diri sendiri, yaitu
dengan melihat diri sendiri apakah termasuk calon penghuni surga atau calon
ahli neraka?
“Lihat mata Anda, mata ini hina atau
mata yang bisa melihat Allah? Kita bisa jujur melihat diri sendiri,” ungkapnya.
Kedua, miliki cermin diri. Ada
orang-orang terdekat yang lebih tahu tentang diri kita. Pendamping hidup baik suami
maupun istri, anak kalau sudah dewasa atau sahabat dekat.
“Minta mereka untuk menceritakan
diri kita apa adanya. Merupakan rezeki kalau ada orang yang bisa mengatakan
diri kita apa adanya dibanding memuji dengan pujian yang cenderung membuat kita
tertipu,” tutur Aa.
Ketiga, miliki seorang guru atau orang yang berilmu yang bisa melihat kekurangan dan kesalahan kita serta mau menyampaikannya.
Keempat, manfaatkan orang-orang yang
tidak menyukai kita. Orang-orang yang tidak menyukai kita itu adalah jalan dari
Allah untuk menunjukkan sebagian kekurangan kita. Orang yang tidak suka kita sangat
kreatif dan teliti mencari kekurangan dan kesalahan kita.
“Tidak usah sibuk dengan sakit hati.
Tidak usah sibuk dengan membela diri. Tapi sibuklah untuk menangkap pesan mereka.
Tidak usah benci karena tidak bahaya penilaian buruk orang ke kita, yang bahaya
adalah kita tertipu karena merasa baik,” ujarnya.
Kelima, tafakuri apapun yang ada di sekitar kita karena tidak ada yang sifatnya kebetulan.
Di akhir Tablig Akbar yang dihadiri lebih dari 8.700 peserta tersebut berhasil mengumpulkan donasi 1,2 M. Hingga berita ini diturunkan, di laman donasi.seribu.bulan.stiba.ac.id telah terkumpul sebesar 1.377.922.000 dari target sebesar 2 M. Donasi ini berasal dari pengakuan 3.520 peserta yang tercatat telah mengisi data di tautan donasi.
Angka ini diharapkan terus bertambah hingga lebaran Idulfitri. Mengingat sebagian donatur yang telah meniatkan untuk berdonasi setiap malam di sepuluh hari terakhir Ramadan. Harapan mereka dengan bersedekah setiap malam-malam tersebut, salah satunya akan bertepatan dengan turunnya Lailatulkadar. Dengan demikian, sedekah mereka bernilai lebih baik dari seribu bulan.
Pembaca yang ingin bersedekah untuk proyek ini, dapat mengunjungi tautan berikut ini:
(STIBA.ac.id) Makassar – Sepuluh hari terakhir Ramadan merupakan
momentum emas. Kesempatan melakukan terobosan besar menutupi
kekurangan-kekurangan yang terjadi pada hari-hari yang telah berlalu. Tablig
Akbar bertajuk Jembatan Emas Surga dan Kemuliaan Umat diharapkan menjadi
wasilah mengakhiri Ramadan dengan husnul khatimah.
Harapan ini disampaikan oleh Ketua STIBA Makassar Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. saat memberi sambutan Tablig Akbar.
“Kami juga tidak lupa mengucapkan
terima kasih, jazakumullah khairan terutama kepada guru-guru kita K.H.
Abdullah Gymnastiar, Ustaz Das’ad Latif, Ph.D., dan kepada guru kita K.H. Muhammad
Zaitun Rasmin yang akan memberikan pencerahan. Kami mengajak kepada seluruh
hadirin untuk mengikuti kegiatan ini secara maksimal sampai akhir,” ucapnya.
Tablig Akbar dirangkaikan dengan
penggalangan dana untuk pembangunan gedung asrama mahasiswi. Ini merupakan yang
kedua kalinya diadakan setelah proyek tersebut dicanangkan. Belajar dari tablig
akbar pertama, panitia pelaksana yang terdiri dari tim STIBA Makassar dan DPP
Wahdah Islamiyah serta dibantu event organizer Muslimah Bisa melakukan
persiapan dengan lebih matang.
Di akhir acara yang dihadiri lebih
dari 8.700 peserta tersebut berhasil mengumpulkan donasi 1,2 M. Hingga berita
ini diturunkan, di laman donasi.seribu.bulan.stiba.ac.id telah terkumpul
sebesar 1.372.852.000 dari target sebesar 2 M. Donasi ini berasal dari pengakuan
3.507 peserta yang tercatat telah mengisi data di tautan donasi.
Angka ini diharapkan terus bertambah
hingga lebaran Idulfitri. Mengingat sebagian donatur yang telah meniatkan untuk
berdonasi setiap malam di sepuluh hari terakhir Ramadan. Harapan mereka dengan
bersedekah setiap malam-malam tersebut, salah satunya akan bertepatan dengan turunnya
Lailatulkadar. Dengan demikian, sedekah mereka bernilai lebih baik dari seribu
bulan.
Pembaca yang ingin bersedekah untuk
proyek ini, dapat mengunjungi tautan berikut ini: