Kategori: Feature

  • Buka Porsani XIII, Ustaz Yusran: Kenali Bakat Antum

    Buka Porsani XIII, Ustaz Yusran: Kenali Bakat Antum

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Pembukaan Pekan Olahraga dan Wawasan Keislaman (Porsani) XIII STIBA Makassar berlangsung meriah, Sabtu (23/3/2019). Setelah diawali dengan jalan santai pada pukul 7 pagi di sekitar Perumahan Pemprov Manggala, seluruh kontingen kelas berkumpul di Lapangan Basket STIBA Makassar.

    Zulfikar Alim Said selaku Ketua Porsani XIII STIBA Makassar mengungkapkan harapannya agar Porsani kali ini dapat menjadi sarana bagi para mahasiswa meningkatkan kekuatan jasmani dan akal pikiran agar lebih dicintai Allah Ta’ala.

    ”Seluruh mahasiswa dituntut untuk mengamalkan adab-adab islami, adab-adab penuntut ilmu dan senantiasa menjaga kejujuran dan sportivitas,” tutur Ketua DEMA STIBA Makassar Agus Miranto dalam sesi sambutannya.

    Turut hadir pula Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan Porsani XIII ini secara resmi.

    ”Kenali diri Antum, pelajari bakat yang diberikan oleh Allah kepada Antum. Antum itqon di situ dan jadikan itu sebagai wasilah untuk menjadi yang terbaik di sisi Allah Ta’ala, karena yang terbaik di sisi Allah itu berjenis-jenis, tidak hanya satu jenis,” tutur Ketua STIBA Makassar tersebut.

    Di akhir sambutannya, Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah ini berpesan agar seluruh mahasiswa selalu mengutamakan salat dan keselamatan berolahraga selama helatan Porsani XIII kali ini.

    Porsani XIII dibuka secara resmi dengan tembakan panah yang mengenai sasaran balon oleh Ustaz Fadhlan Akbar.

    Reporter: Zlljian Adet Jibrann

    Foto: Insan Kamil

     

  • BAK Adakan Studi Banding ke Mahad al-Birr Unismuh Makassar

    BAK Adakan Studi Banding ke Mahad al-Birr Unismuh Makassar

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Bagian Administrasi Kemahasiswaan (BAK) STIBA Makassar mengadakan kunjungan Studi Banding ke Mahad al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar, Kamis (28/03/2019). Rombongan STIBA Makassar terdiri dari Kepala BAK Ustaz Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.I., Kabag. Kerja Sama Ustaz Putra Alam, S.E., M.E., Ustaz Muhammad Ridwan, S.Pd., dan 27 orang mahasiswa semester VIII.

    Rombongan disambut langsung oleh Mudir Ma’had al-Birr, Ustaz Lukman Abd. Shamad, Lc. beserta beberapa unsur pimpinan.

    “Kami sangat bahagia atas kedatangan dan kegiatan studi banding yang dilakukan oleh STIBA Makassar, karena antara STIBA dan al-Birr memiliki sejarah tersendiri dan kesamaan visi misi dalam pengembangan bahasa Arab, ilmu syariah dalam perjuangan dakwah islamiyah,” ujar Ustaz Lukman.

    Kegiatan studi banding ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan wawasan pengelola dan mahasiswa terkait pelayanan kemahasiswaan. Hal ini diutarakan oleh Ustaz Ahmad Syaripudin selaku pemimpin rombongan saat memberi sambutan.

    “Di samping itu, kehadiran kami juga dalam rangka mempererat tali siralurahim dan meningkatkan hubungan baik antara pengelola kampus dan mahasiswa, menggalang persatuan dan kesatuan sesama pengelola dan mahasiswa, memperkenalkan kampus masing-masing, dan menciptakan sarana pertukaran informasi sesama pengelola dan mahasiswa, secara umum lingkup kampus dan secara khusus lingkup kemahasiswaan,” ungkap Ustaz Ahmad.

    Acara dilanjutkan dengan diskusi pelayanan mahasiswa dan asrama masing-masing kampus, kemudian penyerahan cendramata dan kunjungan ke kelas-kelas, asrama, kantin, studio, dan tempat-tempat lainnya.

    Reporter: Muhammad Ridwan

     

     

     

  • Ma’had Mahyajatul Qurra’ Studi Banding ke STIBA Makassar

    Ma’had Mahyajatul Qurra’ Studi Banding ke STIBA Makassar

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Rombongan peserta studi banding dari Ma’had Mahyajatul Qurra’ Takalar tiba di Kampus STIBA Makassar, Rabu (27/03/2019). Ustaz Khairul Wafa bersama tiga pendamping lainnya menjadi ketua rombongan membawa serta 24 santrinya, 15 santriwan dan 9 santriwati. Santri diterima di ruang rapat putra sementara santriwati di gedung STIBA Putri.

    Kehadiran mereka diterima langsung oleh Waka I dan Waka II yang didampingi sejumlah kepala bagian, dan Ketua Dema. Ustaz Ustaz Kasman Bakry, S.H.I., M.H.I. secara singkat memperkenalkan STIBA Makassar kepada peserta studi banding. Penjelasannya kemudian ditambahkan oleh Ustaz Musriwan, Lc., Kepala BAK, Kabag. Humas, dan Ketua Dema.

    Ustaz Khairul Wafa memaparkan tujuan kunjungan mereka ke STIBA Makassar selain untuk menjalin silaturahmi, juga untuk mengetahui sistem pembelajaran di STIBA dan pengelolaan asrama. Ia pun berharap ada di antara santri peserta studi banding itu yang tertarik untuk melanjutkan studi di STIBA.

    “Setelah melakukan kunjungan ke berbagai instansi pendidikan, kami rasa di STIBA inilah yang paling berkesan. Semua turut ambil andil dalam menyambut kami karena diadakan di masjid. Dari ketua hingga mahasiswa,” katanya ketika menyampaikan kesannya di Masjid Anas bakda shalat Zuhur.

  • STIBA Jalin Kerja Sama dengan Yayasan Pesantren Haji Muhammad Nur

    STIBA Jalin Kerja Sama dengan Yayasan Pesantren Haji Muhammad Nur

    (STIBA.ac.id) Makassar –  STIBA Makassar dikenal dengan kedalaman penguasaan bahasa Arab dan ilmu-ilmu keislamannya. Alasan inilah yang menarik perhatian berbagai instansi. Perhatian ini kemudian berlanjut pada upaya kerja sama. Beberapa hubungan kemitraan yang telah terjalin antara lain dengan Universitas Hasanuddin, Intitut Agama Islam (IAI) DDI Polewali Mandar, Yayasan Hadji Kalla, Pemerintah Kecamatan Mariso, Parigi, dan Bantimurung, Politeknik Pengembangan Pertanian Gowa, Tohoku University Jepang, Universitas Sains Islam Malaysia (USIM), beberapa pondok pesantren dan lain sebagaianya.

    Kali ini, STIBA Makassar menjalin kerja sama dengan Yayasan Pesantren Haji Muhammad Nur. Yayasan ini beralamat di Kecamatan Tompo Bulu Kabupaten Maros.

    Hadir dalam penandatanganan ini H. Syamsu Nur selaku ketua yayasan beserta jajarannya sebagai pihak pertama. Sementara dari pihak kedua yaitu STIBA Makassar, Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. selaku ketua, Wakil Ketua IV Ustaz Ahmad Hanafi, Lc., M.A., Ph.D. dan Kabag. Kerja Sama Ustaz Putra Alam, S.E., M.E.

    Acara penandatanganan perjanjian kerja sama ini berlangsung Jumat (22/03/2019), di lantai 19 Gedung Graha Pena Makassar, mengingat H. Syamsu Nur adalah Komisaris Utama PT Fajar Holding. 

    Bentuk kemitraan yang disepakati kedua belah pihak adalah tentang program perekrutan alumni STIBA Makassar.

    Sebelum kerja sama ini dituangkan dalam bentuk MoU, pihak pimpinan Yayasan Pesantren Haji Muhammad Nur beberapa waktu lalu berkunjung ke STIBA Makassar untuk melakukan penjajakan.

    Foto: Abdullah Mubarak

      

  • Universitas Qasim Arab Saudi Adakan Wisuda, Alumni Asal STIBA Sampaikan Sambutan

    Universitas Qasim Arab Saudi Adakan Wisuda, Alumni Asal STIBA Sampaikan Sambutan

    (STIBA.ac.id) Qasim –  Universitas Qasim Arab Saudi mengadakan wisuda angkatan ke-16 yang bertempat di lapangan outdoor Kampus Qassim University, Selasa, 19 Rajab 1440 H (26/03/2019). 

    Dari empat belas ribu wisudawan dan wisudawati tersebut terdapat 14 mahasiswa asal Indonesia yang berhasil menyelesaikan pendidikan S1 mereka selama empat tahun lebih. Ke-14 mahasiswa ini mengambil Jurusan Dirasat Islamiyah dan Syariah.

    Empat orang dari mereka yang juga merupakan alumni STIBA Makassar mendapatkan penghormatan khusus sebagai wisudawan terbaik dan lulus dengan predikat “Mumtaz Murtafi” dengan nilai rata-rata IPK di atas 4,75, mereka adalah Fadli Multazam Ilham, Lc., Usamah Maming, Lc., Fahmi Alfian, Lc., dan Muthahhir Anshar, Lc.

    Acara yang digelar di malam hari ini dihadiri oleh Rektor Universitas Qasim Dr. Abdurrahman ad-Dawud dan Gubernur Provinsi Qasim Pangeran Faishal bin Misy’al. Turut hadir sejumlah anggota keluarga beberapa wisudawan.

    Momen yang istimewa pada wisuda kali ini adalah dipercayakannya salah satu wisudawan yang juga adalah alumni STIBA Makassar yaitu Fahmi Alfian untuk membawakan sambutan pesan dan kesan kepada Gubernur Qasim dan hadirin, mewakili seluruh mahasiswa asing yang kuliah di Qassim University.

    “Atas nama pribadi dan seluruh mahasiswa asing penerima beasiswa, kami mengucapkan terima kasih dan doa yang bertintakan lautan luas yang memisahkan kami dan keluarga, di mana kami memilih untuk menjadi duta di negeri bertuah ini, negeri kerajaan Arab Saudi, negeri ilmu dan ulama. Agar kami berbekal ilmu lalu kembali ke negeri kami dengan amanah negeri ini dan apa yang telah diajarkannya,” tutur Fahmi dalam sambutannya.

    Memperoleh nilai memuaskan, Fahmi Alfian mengungkapkan rasa syukurnya. Tak lupa ia menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada para asatidzah-nya di STIBA, “Semua tak lepas dari peran asatidzah di Indonesia,” ungkapnya. 

    Hingga sekarang, terdapat hampir seratus orang mahasiswa asal Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia dari Aceh hingga Maluku yang kuliah di Universitas Qasim untuk tiga jenjang kuliah, Ma’had Lughah, Sarjana dan Magister. 46 orang di antaranya adalah alumni STIBA Makassar.

     Video sambutan Fahmi Alfian di acara Wisuda XVI Universitas Qasim Arab Saudi

    Reporter: Mu’tashim Billah

  • Di Taklim Sakan, Ustaz Yusran Ingatkan Keutamaan Rida terhadap Takdir

    Di Taklim Sakan, Ustaz Yusran Ingatkan Keutamaan Rida terhadap Takdir

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Unit Kegiatan Mahasiswi Asrama Putri STIBA Makassar menyelenggarakan Al-Ta’līmu Al-Sakanī di Aula Ummul Mu’minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Kamis (15 Rajab 1440 H/21 Maret 2019 M).

    Kegiatan bertema من رضي بقضاء الله أرضاه الله بجميل قدره dengan pemateri Ustaz Muhammad Yusran Anshar, Lc., M.A., Ph.D. ini juga dirangkaikan dengan pembagian hadiah kepada kamar-kamar teladan.

     “Tujuan kegiatan ini untuk mempererat ukhuwah seluruh mahasiswi di asrama  secara umum dan di kamar-kamar secara khusus. Apalagi kedatangan mahasiswi semester delapan yang baru satu pekan bermuamalah dengan para penghuni asrama. Maka dengan At-Ta’limu As-Sakaniy ini kita rajut kembali ukhuwah kita yang sempat terberai,” tutur al-Ukh Atifah Amaliah selaku ketua panitia.

    Ustaz Muhammad Yusran selaku pemateri mengatakan bahwa sifat rida terhadap ketetapan Allah salah satu sifat yang mulia. Kedudukannya lebih tinggi dari sifat sabar dan merupakan satu rukun dari rukun iman. Seseorang yang rida tidak membedakan antara nikmat dan musibah. Ketika yang datang adalah nikmat maka ia rida dengannya, dan dia tidak merasa jengkel jika yang datang adalah sebuah musibah.

    Reporter: Tim Humas Putri

  • Sambut Mahasiswa KKN, Pimpinan STIBA Ingatkan Tugas Selanjutnya

    Sambut Mahasiswa KKN, Pimpinan STIBA Ingatkan Tugas Selanjutnya

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Genap dua bulan di lokasi, seluruh mahasiswa STIBA Makassar, baik yang berada di tiga kecamatan maupun yang berada di lokasi Tebar Dai Nasional (TDN), ditarik kembali ke kampus. Di STIBA, seremoni penyambutan mereka secara resmi diadakan di Masjid Anas bin Malik, Senin (18/03/2019).

    Ustaz Kasman Bakry selaku Wakil Ketua I bidang Akademik sekaligus penanggung jawab umum KKN kali ini menyampaikan taujihatnya. Ia berpesan agar mahasiswa setelah ini tidak terlalu larut dalam euforia KKN dan segera bersiap menyongsong tugas lainnya yang menanti di depan mata, seperti laporan KKN, skripsi dan ujian komprehensif.

    Masing-masing koordinator KKN tampil menyampaikan suka-duka dan kesan mereka selama KKN. Diawali dengan penyampaian dari Ilham bin Darman selaku Koordinator untuk Tebar Dai Nasional (TDN).

    Mahasiswa asal Enrekang yang diutus ke Palu ini mengungkapkan bagaimana perjuangan selama dua bulan KKN di Palu. Ia mengisahkan bagaimana tinggal di tenda pengungsian bersama masyarakat. Menempuh jarak kiloan meter menuju ke masjid, dan tidak adanya fasilitas listrik dan penerangan di malam hari.

    Tiga koordinator kecamatan lainnya turut menyampaikan kesan-kesannya. Kecamatan Mariso yang diwakili Arya Syahputra, dan Bantimurung yang diwakili Muh. Fadel As’ad kembali menjadi tempat pengutusan KKN untuk kedua kalinya.

    Sementara Kecamatan Parigi yang diwakili oleh Riski Ismail merupakan wilayah baru untuk KKN II STIBA ini, setelah tahun sebelumnya bertempat di kecamatan Somba Opu. Juga Muh. Ihsan Dahri yang menyampaikan kesannya selama bertugas dan KKN di Idarah STIBA Makassar.

    Pesan yang sama mereka sampaikan kepada adik-adik angkatan mereka ialah mempersiapkan ilmu yang mumpuni sebelum terjun ke medan dakwah dengan turut aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh kampus untuk menambah wawasan dan meningkatkan skill dalam berbagai bidang seperti bekam, ruqyah, dan lainnya.

    Ketua STIBA Makassar Ustaz Muhammad Yusran Anshar menyampaikan kerinduan beliau dan seluruh civitas academica STIBA dalam menyambut kedatangan para mahasiswanya yang selama dua bulan di medan dakwah.

    “Banyak hal yang berkesan dari para mad’u, mulai dari testimoni, apresiasi, hadiah, dan sebagainya namun al fadhlu innama minaLlah, kita kembalikan semua kepada Allah, kita memuji Allah atas semua pencapaian ini”, ujar beliau memulai taujihatnya.

    Senada dengan ustaz Kasman, beliau mengingatkan akan tugas-tugas yang menanti ke depannya. “Di hadapan Antum ada kewajiban-kewajiban lain yang insya Allah tidak akan kalah pahalanya di sisi Allah ketimbang apa yang telah Antum lakukan,”  jelasnya.

    Beliau mengungkapkan di penghujung taujihatnya, bahwa adanya semua hal berkaitan dengan KKN ini tidak lepas dari kerja-kerja idarah.

    “Jadi jangan disangka bahwa idarah tidak bermanfaat kecuali sedikit,” tutupnya.

    Reporter: Ihsan Dahri

       

     

     

  • Raudhatul Huffazh Selenggarakan Taushiyah Qur’aniyah

    Raudhatul Huffazh Selenggarakan Taushiyah Qur’aniyah

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Akhir pekan setelah Ujian Tengah Semester (UTS), Bidang Hafalan UKM Raudhatul Huffaazh Putri STIBA Makassar kembali melaksanakan salah satu proker yaitu “Tausiyah Qur’aniyah”.  Acara ini berlangsung pada Ahad 26 Jumadilakhir 1440 H (03/03/2019) M di Aula Ummul Mu’minin Aisyah Radhiallahu Anha.

    Kegiatan yang dihadiri 273 peserta ini bertujuan untuk menambah wawasan peserta tentang keutamaan dan adab terhadap Alquran. Sehingga, peserta termotivasi dan bisa merasakan kenikmatan membaca, mentadabburi, menghafal dan mengamalkan makna yang terkandung di dalamnya.

    Dalam  muhadharahnya, Ustaz Fadlan Akbar Lc., M.H.I. mengangkat sebuah kisah nyata tentang keajaiban Alquran yang dialami oleh seseorang yang menderita penyakit batu empedu dan dengan izin Allah pasien tersebut sembuh melalui terapi Alquran.

    “Terkadang manusia kurang meyakini bahwa Alquran adalah Al-Syifa, sehingga ketika ditimpa penyakit mereka tidak menjadikan Alquran sebagai penyembuh akan tetapi lebih yakin dengan pengobatan manusia, ujar dosen STIBA Makassar tersebut.

    Setelah penyampaian materi, panitia melanjutkan beberapa rangkaian acara, di antaranya persembahan syair sebagai bahan muhasabah sekaligus motivasi untuk para peserta dan ditutup dengan pemberian hadiah kepada para pemenang paket dan door prize.

    Reporter: Tim Humas Putri

  • Departemen Kaderisasi DEMA Adakan Tarbiyah Gabungan dan Mabit

    Departemen Kaderisasi DEMA Adakan Tarbiyah Gabungan dan Mabit

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Departemen Kaderisasi DEMA STIBA Makassar mengadakan tarbiyah gabungan dan mabit di Masjid Anas bin Malik, Rabu malam (13/3/19).

    Kegiatan rutin yang dilaksanakan sekali dalam satu semester ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa STIBA Makassar dari marhalah ta’rifiyah dan marhalah takwiniyah dengan mengusung tema “Urgensi Qalbun Salim bagi Seorang Kader Pejuang”.

    Ustaz Ahmad Syaripudin, S.Pd.I., M.Pd.I. dalam membuka kegiatan ini mengatakan bahwa program tarbiyah gabungan dan mabit ini merupakan program yang sangat strategis.

    “Jika saja tidak ada program lain maka ini (tarbiyah gabungan) sudah cukup. ” tegasnya.

    Ustaz Syaibani Mujiono, S.Sy. selaku pemateri mengatakan bahwa urgensi dari qolbun salim bukan hanya bagi aktivis. Namun secara umum hendaknya muslim berusaha agar memiliki hati yang bersih dari segala penyakit hati.

    “Allah menjadikan para nabi dan rasul sebagai qudwah dalam permasalahan seperti ini.  Memahami tazkiyatun nufus apa lagi yang terkait hati ini begitu penting. Sesuatu yang dinilai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu bukan terletak pada hal-hal yang lahiriyah. Namun yang dilihat adalah yang terkait batin kita,” tutur direktur Klinik Qolbun Salim tersebut.

    Di sela-sela penyampaiannya, ia menyebutkan di antara penyebab jiwa dan hati menjadi kotor yaitu  fudhul al-kalam (berbicara berlebihan pada hal-hal yang tidak bermanfaat), fudhul at-tha’am (terlalu banyak makan), fudhul an-nazhar (berlebihan dalam melihat atau melihat yang diharamkan), dan fudhul al-alaaqah (berlebihan dalam bergaul).

    Secara umum, membersihkan hati dengan beribadah sebagaimana disyariatkan oleh agama. Mengikuti perbuatan buruk dengan perbuatan-perbuatan baik. Pada kondisi tersebut Allah akan mengampuni dan menghapus dosa-dosanya sebagai keutamaan umat Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam.

    Kegiatan ini dilanjutkan dengan melaksanakan salat qiyamu al-lail pada pukul 03.00 WITa dan ditutup dengan muhadarah yang disampaikan Ustaz Yusran Ansar setelah salat Subuh.

    Reporter: Fiqih Zul Fasri

  • Tarbiah di STIBA Tekankan Tazkiyatun Nafs

    Tarbiah di STIBA Tekankan Tazkiyatun Nafs

    (STIBA.ac.id) Makassar –  Dalam Pertemuan Murabbi yang diadakan di Masjid Anas bin Malik, Selasa (19/03/2019), Ustaz Dr. Ahmad Hanafi, Lc., M.A. membawakan materi khusus tazkiyatun nafs.

    Tazkiyatun nafs, tutur Ustaz Ahmad, adalah materi yang penting untuk diselipkan dalam setiap tarbiyah.

    “Bahkan kalau dalam tarbiyah itu tidak ada pembahasan materi lain selain tazkiyatun nafs, maka itu sudah cukup,” ujar Waka IV STIBA Makassar tersebut.

    Alumni program doktor Universitas Imam Muhammad bin Saud (Jami’atul Imam Muhammad ibn Su’ud) Riyadh Saudi Arabia ini mencontohkan salah seorang gurunya, Syekh Muhammad al-Mukhtar asy-Syinqithi. Syekh ketika menyampaikan pelajaran baik di kelas maupun di Masjid Nabawi, walaupun pembahasannya adalah bidang fikih, beliau tetap menyelipkan sentuhan nilai-nilai tarbawiah.

    Siapa saja, menurut Ustaz Ahmad, diperintahkan untuk ber-tazkiyatun nafs. Bahkan pada tingkat orang sekelas Firaun sekalipun, Allah berfirman,

    فَقُلْ هَل لَّكَ إِلَى أَن تَزَكَّى ﴿١٨﴾

    “Dan katakanlah (kepada Fir’aun), “Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan).” (QS. An-Naziyat: 18).

    Di sisi lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, di antara doa yang sering beliau panjatkan adalah

    اللهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا

    “Ya Allah karuniakan ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkau-lah yang menjaga serta melindunginya.” (HR. Muslim).

    Untuk pembahasan tazkiyatun nafs khususnya dalam halaqah tarbiyah, Ustaz Ahmad tetap merekomendasikan Mukhatasar Minhajul Qashidin karya Ibnu Qudama sebagaimana telah digunakan selama ini. Hal tersebut, menurut Ustaz Ahmad sangat tepat mengingat kitab ini hadir melalui proses yang cukup lama. Asalnya dari kitab Minhajul Qashidin yang ditulis Imam Ibnul Jauzi. Minhajul Qashidin sendiri adalah ringkasan dari kitab Ihya Ulumuddin karya Imam al-Ghazali.